Akreditasi Program Studi
Selanjutnya berbicara soal akreditasi, bagi berkat ini bukan hal baru. Karena sebelum ini dia pernah menjadi Ketua Lembaga Pengembangan Pengajaran dan Penjamin Mutu Pendidikan UPR. Lembaga ini yang menfasilitasi akreditasi. Sebenarnya indikator untuk menaikan akreditasi ini, standarnya sangat jelas. Namun yang kadang jadi masalah adalah penyusunan dokumen. Sebenarnya yang jadi fokus harusnya adalah pemenuhan standar-standar.
“Ada yang mengatakan tidak mungkin prodi di UPR bisa dapat akreditasi A. Saya katakana bukan tidak mungkin, dan itu kita buktikan dengan adanya dua prodi di FISIP yang meraih akreditasi A. Kemudian menaikan yang C menjadi B. Ini semua mungkin. Artinya, ada strategi untuk mencapainya,” ujar Berkat menjawab soal akreditasi. Dia optimistis, target 50 persen prodi memperoleh akreditasi A, bisa tercapai, jika memimpin UPR.
Ada persiapan satu tahun untuk menjadi prodi menjadi akreditasi A atau unggul. Di antaranya mengisi instrumen-instrumen yang masih kurang. Berkolaborasi dengan assesor BAN PT yang memahami soal itu. Tidak kalah penting membangun komitmen bersama. “Saya sudah memetakan. Banyak program studi dalam empat tahun ke depan akreditasnya bisa menjadi unggul.
Misalnya di Fakultas Pertanian, ada 3 prodi yang siap jadi unggul. Di FT, ada 3 juga yang bisa unggul, FH ada 1 prodi, FISIP 1 prodi, FEB ada dua prodi yang bisa jadi unggul. Di FK 1 prodi. Semua butuh sumber daya yang tidak sedikit,” ujar Berkat. Terkait anggaran, menurut Berkat, untuk mencapai prodi unggul itu, maka beban anggaran jangan di bebankan ke fakultas, tapi harus di tanggung universitas. Selain anggaran perlu juga dukungan dari penjaminan mutu internal. (sma/ala)