BPBD Kalteng Bentuk dan Latih Masyarakat Peduli Api di Gunung Mas untuk Cegah Karhutla
KUALA KURUN, Kalteng.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kembali membentuk dan membina Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Gunung Mas, sebagai bagian dari upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Toyib, menyampaikan bahwa pengendalian Karhutla merupakan program prioritas dalam 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2025–2030.
“Hal ini menunjukkan bahwa Gubernur memberikan perhatian serius terhadap pengendalian Karhutla di wilayah Kalimantan Tengah, demi terwujudnya Kalteng Bebas Kabut Asap pada tahun 2025,” ujar Toyib saat di temui di ruang kerjanya, Rabu (30/4/2025).
Sebagai bentuk komitmen, lanjut Toyib, BPBD Kalteng terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan Karhutla dengan membentuk Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla. Jika pada tahun 2024 terdapat 64 pos lapangan, maka pada tahun 2025 jumlahnya meningkat menjadi 75 pos yang di tempatkan di wilayah rawan kebakaran.
“Keberadaan pos lapangan ini di tujukan agar pengendalian Karhutla bisa menjangkau lebih banyak titik rawan secara efektif. Personelnya berasal dari unsur masyarakat melalui MPA, serta di dukung Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” jelasnya.
Sebelum bertugas di lapangan, para anggota MPA di bekali pelatihan teknis. Pelatihan di lakukan secara bertahap di 28 lokasi pada 14 kabupaten/kota, mencakup 75 regu MPA dengan total sekitar 1.125 personel.
Keselamatan Adalah Tanggung Jawab Bersama
“Kabupaten Gunung Mas menjadi daerah keempat yang telah di bentuk dan di latih MPA-nya. Sebelumnya, pelatihan di laksanakan di Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Kapuas,” tambahnya.
Untuk wilayah Kabupaten Gunung Mas, BPBD Kalteng mengaktivasi dua pos lapangan dengan jumlah personel yang di latih sebanyak 30 orang. Materi pelatihan meliputi teori dan praktik pengendalian Karhutla, di sampaikan oleh instruktur dari BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten Gunung Mas.
Toyib menekankan pentingnya pemahaman mengenai teknik pemadaman dan keselamatan kerja di lapangan. “Kami ingatkan seluruh tim untuk senantiasa mematuhi prosedur keselamatan, menggunakan alat pelindung diri (APD), dan tidak mengambil risiko yang tidak perlu. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Ia berharap, pembentukan dan pembinaan MPA di Gunung Mas dapat menjadi langkah nyata menuju Kalimantan Tengah yang tangguh menghadapi bencana, khususnya Karhutla. “Kami percaya, ini merupakan modal besar untuk mewujudkan visi Gubernur dan Wakil Gubernur: Kalteng Bebas Kabut Asap 2025,” pungkas Toyib. (pra)
EDITOR : TOPAN




