KEBERSAMAAN- Dekan Fisikku IAKN Palangka Raya, Stynie Nova Tumbol SSi Teol MTh ( tiga kanan depan), dan Very Julianto M Psi (empat kanan), saat foto bersama dengan para dosen usai mengikuti seminar, Senin (12/6/2023). FOTO IAKN/KALTENG.COPALANGKA RAYA, Kalteng.co – Jurusan Ilmu Sosial Keagamaan (JISK) IAKN Palangka Raya menggelar seminar publikasi ilmiah bagi dosen dan mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Serbaguna IAKN Palangka Raya ini, dibuka Dekan FISiKK Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya, Stynie Nova Tumbol SSi Teol MTh, Senin (12/6/2023). Dekan FISiKK IAKN Palangka Raya, Stynie Nova Tumbol SSi Teol MTh, menyampaikan, menulis artikel ilmiah dan publikasi ilmiah merupakan salah satu tugas utama seorang akademisi.
Ini menjadi salah satu tujuan dari seminar yaitu mengenalkan artikel ilmiah dan publikasi ilmiah bagi mahasiswa agar mahasiswa memahami dan terdorong untuk mengembangkan kemampuan analisisnya, yang selanjutnya tertuang dalam artikel ilmiah dan dibagikan ke kalangan akademisi lain melalui publikasi ilmiah, ucapnya.
“Seminar ini juga bertujuan memotivasi para dosen untuk menulis artikel ilmiah dan mempublikasikannya di jurnal internasional terindeks scopus,” terangnya. Sementara narasumber pada seminar, Very Julianto M Psi, Psikolog yang juga Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogyakarta, menyampaikan, betapa pentingnya kualitas tulisan ilmiah.

Budaya copy-paste di Indonesia dalam menulis makalah dan skripsi atau karya tulis ilmiah lainnya terlalu kental. Ini tentunya mengakibatkan penulis menjadi tidak terlatih menyuarakan argumentasinya dalam tulisan sehingga bobot tulisannya kurang berkualitas.
“Argumentasi dapat dilatih dengan public speaking bila dilakukan secara verbal, namun, argumentasi secara tertulis perlu dilakukan dengan cara yang berbeda karena buah pikiran harus dirangkai dalam sebuah tulisan yang pantas untuk dipublikasikan,” lanjutnya.
Dia mengatakan, penelitian akan menjadi terhambat ketika dosen dibebani sejumlah tugas tambahan dan dana penelitian yang terbatas. Karena itu, dosen dituntut mampu melakukan penelitian secara kolaborasi yang melibatkan pihak lain dalam mencapai tujuan bersama, seperti penelitian Dosen dan Mahasiswa.
“Penelitian kolaborasi tidak hanya menambahkan jumlah penelitian dosen, tetapi juga dapat men-support dana penelitian,” jelas Very Julianto.
“Dalam penelitian dan publikasi, dosen juga harus lebih teliti dalam mencari link jurnal yang akan dituju, sebab sekarang ini ada banyak tawaran jurnal predator yang memberikan kemudahan tetapi mematikan karir dosen kedepannya,” tambahnya.
Ia menekankan, penelitian kolaborasi menghasilkan banyak tulisan tetapi tidak akan merugikan para penulis, sebab bisa saling berbagi untuk menjadi penulis utama. Penelitian kolaborasi menjadi bentuk penelitian yang sangat menguntungkan. (yan/b3)
