Dampak Pandemi, Aktivitas Waria Meredup di Sanaman Mantikei
Terlebih saat ini masih di landa pandemi covid-19. Pendapatan kian redup dan menurun drastis. Kawan seprofesinya ada yang memilih berhenti untuk mencari pekerjaan lain guna mencukupi kebutuhan hidup.
“Dulu di sini sudah seperti pasar. Tamu yang datang pun ramai tiada henti setiap malamnya,” bebernya seraya mengungkap telah dua jam mangkal hanya mendapatkan satu pelanggan.
Lalu, berapa tarif mereka sekali kencan?
Dari pengakuan wanita ‘kupu-kupu malam’ ini, mereka memasang tarif berkisar Rp 50 ribu untuk sekali kencan. Ia bersama temannya mulai mangkal pukul 22.00-04.00 WIB.
“Untuk penghasilan tidak menentu. Paling sedikit biasanya mendapatkan uang 50 ribu,” paparnya seraya berkata malam itu baru menghasil uang sekitar Rp 75 ribu.
Begitu ada tamu yang menghampiri, mereka langsung bernogsiasi. Apapun permintaan dari sang tamu akan dituruti. Dengan catatan itu keluar dari pekerjaan mereka sebagai waria.
Jika tamu hanya minta sebentar, biasanya mereka akan membawa ke sudut pojok kawasan itu untuk mengeksekusinya. Namun apabila membutuhkan waktu lama, mereka bisa mengajak ke kosannya.
“Kami semua kos di daerah dekat sini aja. Kalau ada tamu minta waktu lama, kami bisa ajak mereka ke sana,” tuturnya dengan sedikit mengeluarkan bunyi batuk kecil.