Dampak Pandemi, Aktivitas Waria Meredup di Sanaman Mantikei
Ia mengaku, tamu-tamu yang di layaninya selama ini tidak pernah macam-macam. Bahkan di anggap ramah. Saat waktu kencan selesai, mereka kembali seperti awal lagi. Mulai berdiri di pinggir jalan menunggu kedatangan tamu yang lain.
“Tidak ada yang macam-macam kalau selama ini. Paling kelakuan hidung belang saja, datang cuma iseng bertanya-tanya namun enggak mau kencan sama kami,” sebutnya dengan menggoda.
Stefani merupakan warga kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Baginya, kawasan Sanaman Mantikei adalah tempat penuh suka duka bersama teman seprofesinya.
Tak heran, ia selalu merindukan tempat ini. Hal itu terjadi jika ia mendapatkan panggilan merias seseorang yang berada di luar daerah. Lokasi inilah yang pertama kali ia pikirkan di dalam benaknya.
“Di sini adalah tempat kumpul kami. Susah senang kami lalui bersama. Kemana pun pergi pasti akan selalu teringat kawasan ini,” pungkasnya.
Karena terlihat sepi tidak ada lagi pelanggan datang usai berbincang-bincang ia memutuskan diri untuk kembali ke rumahnya. (oiq)