
KALTENG.CO-Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, langsung menuai kontroversi dan kekhawatiran dari masyarakat. Lembaga yang akan mengelola ribuan triliun rupiah dana BUMN dan APBN untuk proyek investasi besar ini, dinilai prematur dan berpotensi menjadi lahan korupsi.
Kekhawatiran Publik di Media Sosial X







Di platform media sosial X, tagar #tarikuang menjadi trending topic, menunjukkan ketidakpercayaan publik terhadap Danantara. Banyak warganet yang khawatir dana mereka di bank-bank Himpunan Bank Negara (Himbara) akan dialihkan ke Danantara dan raib seperti kasus Asabri dan Jiwasraya.
“Tujuannya sudah jelas pencucian uang / korupsi karena tidak bisa di audit KPK,” cuit akun @c_vinsensius.










“Bencana nasional dimulai… Indonesia tambah gelap…,” tulis akun @PutuSambernyawa.
“Gue sudah nonaktifin mandiri gue, skr waktunya narik semua duit dari BRI,” ungkap akun @Cetepbebek.
Alasan Kekhawatiran Publik
Kurangnya Transparansi: Danantara yang berpayung hukum UU BUMN, tidak dapat diaudit oleh KPK. Audit oleh BPK dan BPKP hanya dapat dilakukan atas permintaan DPR.
Potensi Korupsi: Masyarakat khawatir Danantara akan menjadi proyek bancakan korupsi, mengingat jumlah dana yang dikelola sangat besar.
Pengalaman Buruk Masa Lalu: Kasus korupsi di Asabri dan Jiwasraya masih membekas di ingatan publik, membuat mereka waswas dengan pengelolaan dana investasi pemerintah.
Isu Orang Titipan: Muncul kabar bahwa Danantara akan diisi oleh orang-orang titipan, yang semakin memperburuk citra lembaga ini.
Penjelasan Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto mengakui adanya keraguan dari berbagai pihak terkait pendirian Danantara. Namun, ia menegaskan bahwa Danantara didirikan untuk mencapai pembangunan nasional dan mengoptimalkan BUMN.
“Saya memahami bahwa banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia. Mungkin ada yang ragu-ragu apakah ini bisa berhasil atau tidak. Hal ini adalah wajar karena inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya,” kata Prabowo.
Prabowo mengklaim Danantara akan mentransformasi BUMN menjadi pemimpin kelas dunia.
Daftar BUMN yang akan dikelola Danantara:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT PLN (Persero)
PT Pertamina (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID)
Danantara hadir dengan tujuan mulia, tetapi minimnya transparansi dan kekhawatiran akan korupsi telah memicu reaksi negatif dari publik. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan Danantara dikelola secara profesional dan akuntabel. (*/tur)