BeritaFAMILYHOBILife StyleMETROPOLIS

Dear Ladies, Suka Kalap saat Berbelanja? Jangan Anggap Remeh, Ini Cara Mengatasinya

KALTENG.CO-Belanja, bagi sebagian besar orang, adalah kegiatan yang menyenangkan. Proses memilih barang, menawar, hingga membawa pulang hasil belanjaan seringkali memberikan kepuasan tersendiri. Namun, di balik kesenangan itu, tersembunyi bahaya yang disebut kecanduan belanja.

Apa Itu Kecanduan Belanja?

Kecanduan belanja, atau dalam istilah medis disebut compulsive buying disorder (CBD), adalah kondisi di mana seseorang sulit mengontrol keinginan untuk membeli barang. Meskipun sudah memiliki banyak barang, mereka tetap merasa perlu untuk terus berbelanja. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah finansial, hubungan sosial yang terganggu, hingga masalah kesehatan mental.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tanda-Tanda Kecanduan Belanja

Beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mungkin mengalami kecanduan belanja antara lain:

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co
  • Belanja secara impulsif: Membeli barang tanpa perencanaan sebelumnya dan seringkali tidak dibutuhkan.
  • Membeli barang dalam jumlah banyak: Meskipun sudah memiliki barang serupa, tetap membeli dalam jumlah yang berlebihan.
  • Merasa bersalah setelah belanja: Merasa menyesal setelah membeli barang, namun tetap mengulanginya.
  • Menggunakan belanja sebagai cara untuk mengatasi masalah: Belanja digunakan untuk mengatasi stres, kesepian, atau masalah emosional lainnya.
  • Menyembunyikan kebiasaan belanja: Menyembunyikan tagihan belanja atau jumlah barang yang dibeli dari orang lain.

Penyebab Kecanduan Belanja

Penyebab kecanduan belanja masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan antara lain:

  • Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan untuk kecanduan belanja dapat diturunkan secara genetik.
  • Faktor psikologis: Perasaan rendah diri, stres, depresi, atau kecemasan dapat mendorong seseorang untuk berbelanja sebagai bentuk pelarian.
  • Faktor sosial: Tekanan sosial untuk memiliki barang-barang tertentu atau mengikuti tren terbaru juga dapat memicu kecanduan belanja.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button