Dicap “Menyimpang”, Jamaah Penyejuk Qolbu Menentang
Praktik Rukiah Tak Jauh Berbeda Dengan Praktik Gus Samsudin
“Dari situ saya mundur pelan-pelan, sampai akhirnya keluar seutuhnya setelah lebih dua tahun bergabung dengan JPQ,” ucapnya. Orang yang dipanggil suhu atau guru itu bisa melihat hari nahas seseorang. Jika ingin nahas itu hilang, bisa di bantu melalui doa, dengan syarat menyerahkan sejumlah uang.
Untuk praktik-praktik rukiah, sumber menyebut, tak jauh berbeda dengan praktik Gus Samsudin yang di bongkar oleh pesulap merah. Mencari benda pusaka. Lalu ada tim yang menaruh terlebih dahulu di suatu tempat. Benda-benda itu pun bukanlah benda pusaka, melainkan barang-barang antik yang di dapatkan di pasar.
“Persis praktiknya kayak yang di bongkar pesulap merah,” celetuknya. Apakah ada pengajian atau salat berjemaah ketika ngumpul di markas?, selama menjadi pengikut, belum pernah merasakan salat berjemaah di sana. Memang ada orang yang mengaji, tapi tidak semua ikut. Apalagi suhu atau guru itu tidak pernah terlihat mengaji atau memimpin salat berjemaah di musala.
“Katanya sih ilmunya sudah makrifat,” katanya. “Ohh iya, dahulu di markas itu berdiri musala, tapi di alihfungsikan menjadi aula rukiah, jadi sudah tidak ada lagi musala di sana,” bebernya.