Digandrungi Lintas Generasi, Mark Zuckerberg Akui Kehebatan TikTok
KALTENG.CO-Saat ini TikTok menjadi platform media sosial yang sangat popular. Tidak hanya gen Z ataupun generasi milenial yang menggandrunginya, bahkan tidak sedikit pula generasi di atasnya pun sangat akrab dengan aplikasi TikTok.
Dibandingkan aplikasi lainnya yang sejenis, TikTok lebih mudah dipergunakan, di samping fitur-fiturnya juga sangat beragam dan menarik. Sampai-sampai sekelas Mark Zuckerberg, CEO Meta mengakui keunggulan TikTok.
Popularitas TikTok sebagai platform video pendek saat ini sedang di atas awan. Sempat menjadi underdog, tren berbeda yang ditawarkan TikTok ini justru membuat pemain media sosial (medsos) lainnya kelabakan.
Termasuk YouTube sendiri yang merupakan leader di kategori berbagi video pun bingung menghadapi TikTok. Facebook dengan sayap usaha medsos lainnya, seperti Instagram juga tak kalah repot, berusaha mengejar dominasi TikTok melalui berbagai cara mereka.
Kehebatan TikTok dan kejelian melihat tren ini juga secara gamblang diakui oleh Mark Zuckerberg, CEO Meta, yang juga merupakan pendiri Facebook. Melalui sebuah wawancara, dilansir dari CNBC Internasional, Mark Zuckerberg menyebut dirinya telah gagal mengantisipasi tren baru, di jejaring sosial yang berkontribusi pada kesuksesan TikTok.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Rabu di buletin Statechery analis Ben Thompson, pendiri Facebook mengatakan dia seperti melewatkan cara baru orang berinteraksi dengan konten yang ditemukan melalui layanan jejaring sosial.
“Saat ini orang-orang semakin menggunakan feed jejaring sosial mereka, untuk menemukan konten yang menarik dibandingkan dengan melihat media yang dibagikan oleh teman-teman yang mereka ikuti,” jelasnya.
Zuckerberg melanjutkan, meski orang-orang masih berinteraksi dengan konten yang dibagikan teman mereka di feed mereka, tren jejaring sosial secara keseluruhan pada umumnya, telah beralih ke cara menggunakan feed mereka untuk menemukan konten.
“Anda menemukan hal-hal yang menarik, Anda mengirimkannya ke teman Anda dalam pesan dan Anda berinteraksi di sana. Jadi di dunia itu, sebenarnya agak kurang penting siapa yang memproduksi konten yang Anda temukan, Anda hanya menginginkan konten terbaik,” lanjut pendiri Facebook itu.
Analis telah mengaitkan peningkatan popularitas TikTok yang cepat dengan algoritmenya, yang dapat merekomendasikan video pendek yang menarik, kepada pengguna berdasarkan kebiasaan dan riwayat penayangan mereka.
Kebangkitan TikTok sendiri juga telah menimbulkan tantangan signifikan bagi perusahaan, yang mengalami penurunan pengguna Facebook di Amerika Utara, dan harga saham yang turun lebih dari 56 persen tahun ini sejauh ini.
Zuckerberg juga percaya bahwa penting bagi Meta untuk mengembangkan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang dapat merekomendasikan berbagai konten, termasuk foto dan teks kepada pengguna selain hanya video pendek.
“Terkadang saya ingin menonton video secara khusus, tetapi sering kali saya hanya ingin yang terbaik,” tandas Mark Zuckerberg.(*/tur)