Duka yang mendalam masih dirasakan keluarga maupun masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) atas kepergian H Sabran Afandi Achmud. Sosok yang dikenal sangat bersahaja tersebut wafat pada usia 88 tahun. Banyak jasa dan kenangan yang diukirnya semasa hidup dalam memajukan pembangunan daerah ini.
SONY, Pangkalan Bun
PELEPASAN jenazah almarhum H Sabran Afandi Achmud tidak hanya dilakukan oleh keluarga besar, tapi juga oleh Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat (Kobar). Mengingat sosok ayahanda dari Sugianto Sabran itu memiliki pengaruh dan jasa yang sangat besar dalam pembangunan di Bumi Tambun Bungai, khususnya di wilayah barat.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah tak kuasa menahan haru hingga menetaskan air mata saat peti jenazah almarhum H Sabran dimasukkan ke liang lahat, Sabtu pagi (8/11).
“Kami atas nama pemerintah mengucapkan rasa belasungkawa kepada keluarga. Kami juga merasa kehilangan almarhum sebagai tokoh Kalteng, kakak, ayah, serta kakek bagi keluarga,” kata Nurhidayah sembari mengusap air mata yang terus menitis.
Semasa hidupnya, berbagai prestasi telah ditorehkan almarhum untuk Kabupaten Kobar. Karier almarhum memiliki riwayat yang panjang. Pernah menjadi anggota DPRD Kobar selama dua periode. Pengabdian almarhum di wilayah Kobar memiliki andil besar. Berjuang dalam membangun Kobar. Meski demikian, sebagai manusia biasa, tentunya almarhum tak luput dari kesalahan.
“Kami mohon doa agar almarhum dilapangan kuburnya. Kami juga mengajak semua yang hadir untuk mendoakan almarhum agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt,” ujar bupati.
Sementara itu, Pemprov Kalteng juga menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya H Sabran Afandi Achmud.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mewakili Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya menyampaikan secara langsung di rumah duka, Kota Pangkalan Bun, sekaligus mengikuti acara tahlilan dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah serta keluarga dan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah mengucapkan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas wafatnya seorang tokoh masyarakat Kalimantan Tengah, ayahanda kami Bapak H. Sabran Afandi Achmud Bin Achmud,” tutur Fahrizal Fitri.
Dalam momen itu Fahrizal juga menyampaikan bahwa masyarakat Kalteng sangat kehilangan atas wafatnya H. Sabran Afandi Achmud Bin Achmud, sosok ayah dan orang tua panutan yang bersahaja.
“Kami sangat kehilangan sosok ayah sekaligus orang tua yang bersahaja, yang senantiasa memberikan nasihat dan petuah kepada kami dalam memimpin Kalteng. Semoga beliau diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah. Kepada keluarga besar ayanda H. Sabran Afandi Achmud Bin Achmud, khususnya Bapak H. Sugianto Sabran, semoga senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan. Semoga dikuatkan iman dan takwa dalam menghadapi kenyataan ini yang merupakan kehendak Allah Swt atau ketetapan Allah Swt atas tiap-tiap makhluknya di muka bumi ini,” tutupnya.
Seperti diketahui H Sabran Efandi Achmud Bin Achmud Wafat Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Jumat (6/11) pukul 09.25 WIB. Ia meninggalkan seorang istri bernama Hj Hayanah dan delapan orang anak, yakni Hj Nurhayati Sabran, Hj Ida Susanti Sabran, H Agustiar Sabran, H Sugianto Sabran, H Suryadi Sabran, Hj Susilowati Sabran, Hj Maryani Sabran, H Demi Sabran. Almarhum memiliki empat orang adik kandung, yakni Hj Khodijah, Hj Munkar, Hj Minar, H Ipin.
Satu pesan penting yang selalu disampaikan oleh H Sugianto Sabran dalam setiap kesempatan dan terus ditanami dalam hati selama menjalani kehidupan, yakni selalu meminta doa restu dari kedua orang tua. Baginya orang tua merupakan guru dalam mengarungi kehidupan.
“Jadikanlan kedua orang tuamu raja dan ratu, maka hidupmu akan bahagia dan dimudahkan semua urusan oleh Allah Swt,” ungkap Sugianto Sabran. (*/ce/ala)