Semua penumpang diarahkan ke Polsek Pahandut untuk menunggu proses penyelidikan. Sementara untuk posisi calo, pihaknya tidak mengetahui, karena pihaknya tak memonitor lebih lanjut setelah kasus ini diserahkan ke kepolisian.
Dengan adanya kejadian ini, pihaknya berharap agar masyarakat lebih memperhatikan peraturan yang berlaku di bandara, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan.“Selain itu, jika berencana untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi udara, sebaiknya mencari tempat pemeriksaan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahan data dan diakui pemerintah,” ucapnya.
Jangan sampai malah mencari fasilitas yang dapat memberikan surat keterangan dengan harga murah, tapi tidak valid. Siswanto memastikan bahwa ke depannya pihaknya tetap memperketat pemeriksaan kepada setiap calon penumpang. Jika ada dokumen yang diragukan keabsahannya, akan segera dikoordinasikan dengan pihak terkait.
“Yang memutuskan nanti ada pada pihak KKP, apakah bisa diterima atau tidak untuk divalidasi, begitu juga KKP akan melakukan koordinasi jika memang ada dokumen yang meragukan,” pungkasnya. (sja/nue/ce/ala)
