BeritaHukum Dan KriminalKALTENGPalangka Raya

Dugaan Dapur SPPG Jorok! Buntut Ulat di Oseng Teri Kacang Program MBG di MTsN 1 Palangka Raya

PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di berbagai sekolah bertujuan memastikan asupan gizi terbaik bagi siswa. Namun, baru-baru ini, sebuah insiden di MTsN 1 Palangka Raya menjadi sorotan publik.

Dilaporkan adanya temuan benda asing, yaitu ulat, dalam sajian makanan yang disediakan oleh SPPG (Penyedia Makanan Program) bagi ratusan peserta didik. Insiden ini sontak menimbulkan dugaan dan pertanyaan besar mengenai standar kebersihan, khususnya dugaan dapur jorok SPPG MTsN 1 Palangka Raya yang menjadi mitra penyedia.

Pihak MTsN 1 Palangka Raya telah bergerak cepat memberikan klarifikasi resmi guna meluruskan informasi dan menenangkan kekhawatiran orang tua.


Fakta dan Klarifikasi Pihak Sekolah

Kepala MTsN 1 Palangka Raya, Rita Sukaesih, angkat bicara dan menegaskan bahwa insiden temuan ulat tersebut merupakan kasus tunggal dan terisolasi. Hal ini menjadi poin penting dalam menjawab keresahan publik terkait kualitas Makan Bergizi Gratis Palangka Raya.

“Dari sekitar 800 porsi yang dibagikan, hanya satu anak yang melapor. Tidak ada laporan lain dari siswa,” ujar Rita saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/11/2025).

Rita menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/11/2025), saat kegiatan makan siang bersama. Ulat tersebut ditemukan oleh seorang siswa di menu oseng ikan teri dan kacang.

  • Identifikasi Kasus: Hanya 1 dari ≈800 porsi yang bermasalah.
  • Tindakan Cepat: Makanan yang ditemukan ulat tidak sempat disantap.
  • Laporan Langsung: Siswa segera melapor kepada guru, dan makanan langsung diimbau untuk tidak dimakan.

Dampak Kesehatan dan Penegasan Sekolah

Aspek paling krusial yang dipertanyakan pasca-insiden ini adalah dampaknya terhadap kesehatan siswa. Rita Sukaesih memastikan bahwa tidak ada siswa yang mengalami keluhan kesehatan, sakit, atau keracunan setelah mengonsumsi makanan program MBG.

“Yang sakit gara-gara makan MBG tidak ada,” tegasnya.

Penegasan ini penting untuk meredam kekhawatiran bahwa program MBG MTsN 1 Palangka Raya telah membahayakan peserta didik secara luas.

Tindak Lanjut dan Peringatan Keras kepada SPPG

Meskipun kasusnya tunggal, pihak sekolah tidak menganggap enteng temuan ini. Laporan tersebut telah ditindaklanjuti secara serius dengan menyampaikan informasi langsung kepada SPPG selaku penyedia makanan.

Tujuan dari tindak lanjut ini adalah agar SPPG segera melakukan pengecekan ulang secara menyeluruh terhadap dua aspek utama:

  1. Bahan Baku: Memastikan semua bahan, terutama sayuran dan bahan olahan seperti kacang dan teri, bersih dari kontaminasi.
  2. Proses Pengolahan (Dapur): Melakukan audit internal ketat terhadap standar sanitasi dan kebersihan di lokasi pengolahan, yang menjadi titik fokus dugaan dapur jorok SPPG ini.

Mempertanyakan Standar Kebersihan Penyedia Makanan

Insiden satu ulat ini, meski terisolasi, secara langsung menyoroti kualitas sanitasi di fasilitas pengolahan makanan SPPG. Dalam program skala besar seperti MBG yang melayani ratusan hingga ribuan siswa, standar food safety (keamanan pangan) haruslah mutlak dan tidak dapat ditawar.

Publik menantikan konfirmasi dari pihak SPPG mengenai langkah korektif apa yang telah dan akan mereka ambil untuk menjamin insiden serupa tidak terulang. Kebersihan bahan, proses pencucian, penyimpanan, hingga pengemasan, semuanya harus memenuhi standar yang ditetapkan untuk program pangan bersubsidi.

Klarifikasi MTsN 1 Palangka Raya telah memberikan gambaran yang jelas bahwa insiden temuan ulat adalah kasus tunggal dan tidak menimbulkan dampak kesehatan luas. Namun, bola panas kini berada di tangan SPPG penyedia makanan.

Keterangan dari pihak SPPG sangat dibutuhkan untuk menjelaskan proses pengawasan mutu dan kebersihan yang mereka terapkan, sekaligus menjawab dugaan dapur jorok SPPG MTsN 1 Palangka Raya yang kini santer beredar.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak awak media masih berupaya mengonfirmasi keterangan dari SPPG terkait insiden yang terjadi. (oiq)

Related Articles

Back to top button