KALTENG.CO-Sebuah video CCTV yang viral di media sosial menggemparkan warga Desa Laut Tador, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Rekaman tersebut memperlihatkan seorang remaja putri melahirkan seorang bayi di sebuah warung warga pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB. Tak lama setelah dilahirkan, bayi malang tersebut dibuang ke semak-semak di sekitar lokasi.
“Jahatnya ibumu nak,” tulis akun @folkkonoha, salah satu akun yang membagikan video tersebut, dikutip, Sabtu (15/3/2025).
Warga sekitar yang menemukan bayi tersebut pada keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Polisi yang tiba di lokasi kejadian segera melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pembuangan bayi tersebut. Pelaku adalah seorang remaja putri berinisial NMP (17), yang masih berstatus pelajar SMA. NMP dibantu oleh kekasihnya, FR (21), yang juga seorang pelajar SMA, dalam proses persalinan tersebut.
Kasi Humas Polres Batu Bara, AKP AH Sagala, menjelaskan bahwa kedua pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Tim kami segera melakukan penyelidikan terkait temuan bayi laki-laki itu,” ujar Sagala.
Diduga kuat, bayi tersebut merupakan hasil hubungan terlarang antara NMP dan FR. Mereka nekat melakukan persalinan sendiri di warung dengan peralatan seadanya karena takut ketahuan oleh keluarga dan warga sekitar.
“Dari hasil penyelidikan, terungkap bahwa bayi itu dilahirkan oleh NMP dengan bantuan pacarnya, FR,” jelas Sagala.
Saat ini, kedua remaja tersebut telah diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polres Batu Bara untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Mereka dijerat dengan Pasal 305 KUHP Subs Pasal 76b dan 77b UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan para remaja mendapatkan edukasi yang cukup tentang kesehatan reproduksi dan dampak dari pergaulan bebas. (*/tur)