AKHIR PEKANBeritaNASIONALOPINI

Fenomena Ida Dayak

PULUHAN orang meriung. Menunggu giliran. Mata mereka memancarkan harapan –walau setitik. Mereka ingin diobati Ida Dayak. Ingin sembuh seperti pasien yang baru selesai diobati Ida Dayak. Dalam video, pasien itu langsung mengucap syukur, melihat tangannya kembali normal.

Pada video lainnya, Ida tampak mengobati pasien tunawicara. Tangannya mengurut bagian leher si pasien sambil sesekali menyemprotnya dengan minyak urut bikinannya sendiri.

https://kalteng.co

Tak lama berselang, si pasien yang sudah puluhan tahun tak bisa bicara, pelan-pelan bicara mengujarkan kata ’’saya’’ mengikuti ucapan Ida. Lalu, dia dibimbing mengucapkan ’’Saya mau kawin’’. Dan, bisa. Lancar. Sontak, si pasien menangis sebagai rasa syukur. Pun anggota keluarga yang mendampinginya.

Ya. Ida Dayak kini tengah viral di media sosial. Dalam banyak video yang beredar, wanita bernama asli Ida Andriyani itu terlihat jelas bisa mengobati pasien dalam sekejap.

Pengobatan alternatifnya bisa menyembuhkan orang yang bermasalah dengan tulang. Baik tersebab jatuh, kecelakaan, ataupun bawaan sejak lahir. Proses pengobatannya sangat singkat.

Awalnya Ida mengamati tulang tangan pasien yang bermasalah. Lalu, mengolesnya dengan minyak urut buatannya sendiri. Setelah itu, Ida menarik tangan yang bermasalah itu. Tulang yang sebelumnya tampak bengkok pun kembali lurus.

Aktivitas pengobatan itu nyata. Disaksikan langsung oleh para calon pasien lainnya yang mengerubuti. Juga keluarga pendampingnya. Bahkan masyarakat yang kebetulan berada di lokasi pengobatan.

Biasanya Ida ’’buka praktik’’ di pasar. Ya. Pasar identik dengan orang kecil. Warga kurang mampu. Wong cilik yang tak punya banyak uang untuk biaya berobat ke rumah sakit.

Mereka sadar, begitu melihat dan memeriksa kondisi tangan dan atau kaki yang tidak normalnya parah, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi.

Beda dengan praktisi pengobatan alternatif umumnya, Ida Dayak melakukan pengobatannya dengan jujur. Ketika dirinya merasa tidak mampu mengobati pasien dengan kondisi tertentu, dia langsung bilang: ’’Maaf, saya tidak bisa menyembuhkan, silakan dibawa ke dokter.’’

Saya jadi teringat kepada Pak Anshor, tukang pijat langganan saya. Dia punya keahlian menyembuhkan tulang yang keseleo dan patah tulang, sampai saraf kejepit. Tangannya sangat jitu membaca posisi saraf yang bermasalah. ’’Tangannya seperti ada rontgennya,’’ kata juri kopi internasional Setiawan Subekti –yang juga pasien Pak Anshor.

Sama seperti Ida Dayak, Pak Anshor juga mengatakan terus terang kepada yang tidak bisa dia obati: ’’Maaf, saya angkat tangan, tidak bisa membantu ya.’’ Dia tidak mau memijat pasien yang sakitnya akibat terkena sihir (bahasa Osing dari santet).

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button