AKHIR PEKANBeritaNASIONALOPINI

Fenomena Ida Dayak

Selain jujur, Ida Dayak tidak mau dibayar atau menerima bayaran dari jasa pengobatannya. Jarang-jarang ada praktisi pengobatan alternatif punya sikap seperti itu.

Pasien hanya disilakan mengganti biaya pembuatan minyak urut bikinannya sebesar Rp 50.000 saja. Tidak boleh lebih! Dan, tidak boleh juga membeli lebih dari satu botol. Di sela-sela mengobati pasien, Ida selalu menyampaikan lewat pelantang suara jadul bawaannya bahwa pengobatannya gratis.

Dia juga mengingatkan jangan ada yang memaksakan diri memberinya uang. Penolakan yang sama juga dia tegaskan saat diundang mengobati sejumlah pejabat dan orang penting di negeri ini. Padahal, kalau mau menerima bayaran, Ida Dayak pasti sudah kaya.

Keunikan berikutnya dari wanita kelahiran Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, 51 tahun silam, itu adalah penampilannya. Dia selalu berpakaian adat Dayak dan tidak pernah pakai alas kaki.

Tidak hanya saat mengobati masyarakat di pasar, tapi juga saat bertemu dan mengobati pejabat dan mantan pejabat di negeri ini. Ida santai saja masuk ke kediaman mereka dengan tidak memakai sandal atau sepatu.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Saya haqul yaqin, Ida Dayak tidak memusingkan dirinya viral atau tidak. Sebab, dia mengobati ribuan orang dengan ikhlas. Tanpa pamrih sedikit pun. Sayang, kebaikan hatinya masih dinyinyiri beberapa oknum dokter dan pesulap. Juga pihak-pihak yang menuduh pengobatan Ida Dayak berbau klenik dan gaib.

Tapi, Ida Dayak tampaknya tak mau ambil pusing. Fitnah murahan dan sikap nyinyir seperti itu sudah sering dia terima, sepanjang laku-nya mengobati masyarakat di berbagai provinsi yang sudah berlangsung beberapa tahun.

Wa bakdu. Sebagai muslimah, sebelum memulai mengobati pasien, Ida Dayak selalu membuat pengakuan ’’bismillahi tawakaltu alallah lahaula walakuwata illa billah’’.

Ida dengan kepasrahan total mengaku bahwa dirinya bukan apa-apa, dan yang punya kekuatan untuk menyembuhkan hanyalah Allah, Tuhan Maha Penyembuh. Sikap tawaduk Ida itu membuat hati bungah.

Ritual Ida yang memejamkan mata menghadap ke ruang terbuka sebelum memulai pengobatan tak serta-merta bisa dianggap sebagai praktik klenik –apalagi musyrik. Ali Mochtar Ngabalin (tenaga ahli utama KSP) yang akrab dengan Ida Dayak memberikan klarifikasi.

Dalam acara Catatan Demokrasi TV One, Ngabalin mengaku sudah mendapat jawaban dari Ida Dayak bahwa dirinya sedang berbicara kepada seluruh kekuatan alam, lalu meminta restu kepada pencipta dan pemilik alam: ’’Tuhan, di belakang saya banyak orang yang sedang menunggu saya, beri saya kekuatan untuk menyembuhkan mereka.’’

Dari pernyataan itu, kita bisa menebak seberapa dekatnya Ida dengan Tuhan. Dan, kita jadi tahu, dari mana kekuatan penyembuhan yang selama ini dipakai Ida Dayak untuk menyembuhkan ribuan orang. Wallahu a’lam.(*)

*) Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Pekolom, dan Pemuisi

Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button