FGD Guna Mendukung Kebijakan Food Estate di Gunung Mas
Lahan Itu Tidak Cocok Untuk Singkong
Sementara itu, Dosen LPPM- UKPR Kusno Hadi menjelaskan, kegiatan FGD ini sebagai upaya menghimpun data dan informasi terkait tata kelola food estate singkong yang ada di wilayah Gunung Mas ini, sehingga FGD dilakukan yang juga sebagai metode penilitian, dilapangan oleh pihak LPPM-UKPR.
“Pertama kita lakukan yakni survei, kedua wawancara dan ketiga yaitu dilakukan FGD sebagai upaya kami menghimpun data, maka nantinya akan kami olah secara ilmiah dan laporkan ke BRIN selaku pendukung kegiatan.
Selanjutnya komunikasi dosen, dan juga sebagai rekomendasi ke Kemenhan,” ujarnya. Kusno menambahkan, laporan yang disampaikan tersebut merupakan dasar sebagai pengambilan kebijakan di masa-masa mendatang, lalu FGD ini juga dilaksanakan di beberapa desa seperti Desa Tampelas, Desa Tewai Baru, Sepang Kota dan Pemantang Limau.
“Maka kami berharap supaya dapat menghimpun data dan persepsi dari instansi teknis terkait, makanya yang kita undang instansi terbatas baik pemerintah hingga swasta yang terkait langsung dengan food estate, untuk mengambil kesimpulan,” terang dia.
Karena, ujarnya, kalau dilihat lahan itu tidak cocok untuk singkong, karena itu pihaknya mencari alternatif lain yang ditemukan, sebagai sumberdaya yang bisa ditanam di daerah itu seperti di dua desa terdahulu, seperti padi siung yang bisa ditanam. “Ini juga akan kita laporkan ke BRIN sebagai pendukung terkait kecocokan tanaman padi siung ini, dan menjadi rekomendasi ke Kemnhan, supaya nanti bisa menjadi opsi di tahun berikutnya,” pungkas dia.(pra)
EDITOR: TOPAN