PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Seorang remaja perempuan berusia 18 tahun berinisial Bunga, warga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akhirnya memberanikan diri mengungkapkan pengalaman pahit yang dialaminya selama setahun terakhir melalui curhat virtual kepada tokoh publik Cak Sam, Kamis (22/5/2025).
Bunga mengaku telah menjadi korban pemerasan dan ancaman penyebaran foto pribadi oleh seorang pria berusia 24 tahun berinisial Kumbang. Pria tersebut diketahui bekerja sebagai penjaga tempat penyewaan PlayStation (PS) di Sampit.
Melalui akun Instagram, Bunga dan Kumbang saling mengenal. Kumbang sempat mengundang Bunga ke tempat kos-nya. Dari sana, hubungan keduanya berubah menjadi tidak sehat saat Kumbang meminta foto pribadi Bunga tanpa busana dan mulai melakukan tekanan.
“Awalnya saya kenal lewat Instagram. Lalu dia ngajak ke kos. Beberapa hari kemudian dia minta pap (foto pribadi), saya menolak, tapi dia mengancam akan menyebar cerita kalau saya pernah ke kosnya. Karena takut, saya ikuti permintaannya, lalu dia terus memeras saya,” tulis Bunga dalam pesan curhatnya.
Selama setahun, Kumbang berulang kali meminta uang dengan total mencapai Rp 1,5 juta. Merasa tak sanggup menanggung beban sendiri, Bunga akhirnya mencari pertolongan melalui Cak Sam. Namun, ia enggan melapor ke polisi karena khawatir orang tuanya mengetahui masalah ini.
Cak Sam kemudian menghubungi Kumbang dan melakukan mediasi. Dalam proses tersebut, Kumbang mengakui kesalahannya. Ia diminta menghapus semua foto milik Bunga serta berjanji tidak lagi menghubungi atau menekan korban.
Selain itu, Kumbang juga diminta untuk mengembalikan seluruh uang yang telah dikirim oleh Bunga. Ia berjanji akan mengembalikannya secara bertahap, dimulai bulan depan saat menerima gaji.
Kasus ini menjadi peringatan penting bagi remaja untuk berhati-hati dalam menjalin relasi di media sosial, serta pentingnya peran dukungan sosial dalam menghadapi kekerasan digital.(oiq)
EDITOR: TOPAN
