Gagal Panen Hantui Petani di Kapuas, Pemkab Diminta Perhatikan
KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Ancaman gagal panen seperti Tahun 2022 kembali menghantui para petani di Kabupaten Kapuas, khususnya beberapa desa di Kecamatan Tamban Catur, Kapuas Timur dan Bataguh.
Kepala Desa Bangun Harjo Sutono membenarkan adanya ancaman gagal panen seperti Tahun 2022 gagal panen total, dan 2023 ini ada panen tapi sedikit hanya cukup untuk makan.
“Penyebabnya terkendala air yang tidak bisa surut, sehingga hama luar biasa atau tidak bisa dikendalikan menyerang tanaman,” ungkap Sutono.
Dia meminta untuk saluran perlu diperhatikan pemerintah daerah melalui dinas terkait, karena primernya sangat dangkal dan sekunder kurang lancar, sehingga perlu digali kembali. Selain itu penampungan air pasang kolamnya perlu digali, agar lancar.
“Desa kami luas lahan pertanian 500 hektare, dan kalau gagal panen maka para petani akan kesusahan,” tegasnya.
Sutono sangat mengharapkan terutama saluran untuk diperhatikan dengan penggalian, dan sekundernya mohon pencucian kembali agar airnya lancar, karena penyebab gagal panen tidak lancarnya saluran baik primer maupun sekunder.
Sehingga air yang ada dalam persawahan tetap menggenang yang akan menyebabkan hama berkembang biak bisa membuat gagal panen.
“Kita meminta pemerintah peduli dengan hal tersebut untuk cepat diperhatikan,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris Desa Sidorejo Kecamatan Tamban Catur Achmad Baidhowi mengakui gagal panen merupakan ancaman serius bagi masyarakat di desanya, karena sebagian besar bekerja sebagai petani dan berharap dari hasil lahannya.
Menurut Achmad Baidhowi, pengalaman pada Tahun 2021 dan 2022 gagal total disebabkan banjir dan tungro, kemudian untuk tahun 2023 hanya sebagaian kecil hasil panennya, akibat saluran tidak lancar.
“Irigasi kami sangat perlu dibenahi, kami minta kepanjangan tangan dari pemerintah kabupaten berkenan dengan hal tersebut, kami sebagian besar bertani,” ucapnya. (alh)