SAMPIT-Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tinggal empat hari lagi, Empat pasangan kandidat sudah mengerahkan segala strategi untuk meraih elektabilitas. Lalu pasangan mana yang paling berpeluang memenangkan Pilkada Kotim pada 9 Desember nanti.
Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), salah satu sister company dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI- Denny JA) merilis hasilnya.
Pasangan calon (paslon) H Halikinnor dan Hj Irawati atau populer dengan sebutan pasangan Harati paling tertinggi dari pasangan lainnya. Elektabilitas pasangan Harati mencapai 36,82 persen, Sedangkan rangking kedua diduduki oleh pasangan Hj Suprianti Rambat dan M.Arsyad dengan perolehan 21,59 persen, disusul pasangan Muhammad Rudini Darwan Ali dan H Samsudin dengan perolehan 20,68 persen.
Sementara pasangan HM.Taufik Mukri dan H.Supriadi MT memeroleh 10,23 persen, Survei ini masih menyisakan responden yang menjawab ragu ragu, tidak tahu atau tidak menjawab yang biasa disebut dengan swing voters sebesar 10,23 persen.
Direktur LSKP SLI Denny JA, Sunarto Ciptoharjono menjelaskan bahwa survei tersebut dilakukan pada tanggal 23-29 November 2020. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat dengan mewawancarai 440 responden yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kotim, dan Survei ini menggunakan margin of error sebesar plus minus 4,8 persen, Artinya bila jarak perolehan antar kandidat dalam batas margin of error, maka sewcara statistik posisi kandidat dikatakan setara.
“Mengapa Pasangan Halikinnor-Irawati paling berpeluang memenangkan Pilkada Kotim tahun ini, karena berdasarkan tren yang dilihat dari tracking survei yang dilakukan sebelumnya, yakni pada bulan September, pasangan Halikkinnor-Irawati mengalami kenaikan yang paling signifikan yakni sebesar 19,32 persen. Sedangkan kenaikan elektabilitas berikutnya diperoleh Pasangan M Rudini Darwan Ali-Syamsudin sebesar 7,73 persen. Pasangan Suprianti Rambat hanya mengalami kenaikan sebesar 4,49 persen, Sedangkan pasangan M Taufik Mukri-Supriadi MT justru mengalami penurunan sebesar 3,64 persen,” terangnya Sunarto, kemarin (4/12). (bah/ala)
