KALTENG.CO – Ikan mandarin termasuk spesies biota laut yang berukuran mini. Dengan pertumbuhan yang sangat terbatas, ikan yang biasa hidup di dasar lautan dangkal itu hanya bisa tumbuh sekitar 5 sentimeter.
Namun, layaknya ikan hias lain, kekurangan itu ditopang dengan keunggulan lainnya, yakni corak dan warna tubuhnya yang supercantik.
Yap… ikan mandarin punya pesona warna yang luar biasa.
Bahkan, menjadi salah satu yang terbaik di level ikan-ikan kecil. Kualitas warna pun menentukan harga ikan ini.
’’Coraknya benar-benar kaya oriental Tionghoa. Kalau warnanya cerah dan berenangnya bagus, (harganya, Red) akan lebih mahal,’’ ujar CEO Nemaz Aquatic Agus Putra.
Mandarin Memiliki Pangsa Pasarnya Sendiri
Ikan mandarin dengan kombinasi warna lebih dari tiga jenis biasanya lebih banyak diburu. Warna yang paling identik dengan ikan tersebut adalah oranye, hijau, hitam, dan putih. Biasanya, kekuatan warna itu akan semakin pekat saat ikan berusia dewasa di atas 1–2 tahun.
Agus saat ini memiliki koleksi ikan mandarin yang masih berupa bibit. Usianya baru sekitar 6 bulan. Ikan itu didatangkan dari perairan Banyuwangi dan Bali yang relatif masih baik ekosistemnya. ’’Di perairan Jakarta, sudah tidak ada karena limbahnya parah,’’ tuturnya.
Dengan kisaran usia tersebut, Agus biasa menjual di harga Rp 200 ribu–Rp 300 ribu per ekor, bergantung kualitas warnanya. Meski tidak setenar ikan dori, mandarin memiliki pangsa pasarnya sendiri.
Meskipun, pangsa pasar tersebut tidak besar karena ikan mandarin masuk kategori sulit dalam pemeliharaannya. Sebagai contoh, karena ukurannya yang kecil, makanan yang di konsumsi amatlah terbatas. Sebab, mulut ikan mungil.
Agus biasa memberikan asupan makan berupa copepod ataupun plankton. Sebab, sangat jarang ada ikan mandarin yang mau memakan olahan seperti pelet. Imbasnya, para hobbies harus berupaya ekstra guna memenuhi kebutuhan makanannya.
Bagi yang tidak mau repot, mereka bisa membeli plankton hidup yang di jual di tempat-tempat khusus dengan harga yang relatif mahal.
Namun, bagi para penikmat aquatic sejati, banyak di antara mereka yang melakukan budi daya plankton.