KALTENG.CO-Pemerintah Indonesia memasang target ambisius: “zero karhutla” atau tidak ada kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2025.
Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai langkah antisipasi dan mitigasi digencarkan, dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam).
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan bahwa target ini bukan sekadar angan-angan. Ada perhitungan matang dan strategi terstruktur yang disiapkan. Langkah awal dimulai dengan pembentukan Desk Koordinasi Penanggulangan Karhutla pada Kamis (13/3/2025) lalu.
“Tentu target utama dari Desk Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan ini adalah untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Itu yang pertama. Secara lintas kementerian dan lembaga. Agar lebih optimal begitu langkah-langkah yang dilakukan, semua lebih efektif, targetnya adalah zero karhutla,” tegas Budi Gunawan.
Target ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Desk Koordinasi Penanggulangan Karhutla langsung tancap gas. Evaluasi terus dilakukan secara berkala, terutama menjelang musim kemarau yang diperkirakan akan dimulai pada Mei dan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang.
“Secara umum strategi langkah-langkah yang akan diambil Desk Penanggulangan Karhutla, mulai langkah-langkah seperti deteksi dini, kemudian penegakan hukum secara tegas, koordinasi, penguatan koordinasi antara pusat dan daerah, edukasi dan kerjasama regional,” jelas Budi Gunawan.
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar hutan. Tindakan tegas akan diambil bagi siapa saja yang melanggar, mengingat dampak karhutla yang sangat merugikan.
Kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah terus diperkuat untuk penanganan karhutla yang lebih efektif.
“Karena tadi, dampak dari karhutla itu memang sangat kompleks, multidimensi. Sehingga membutuhkan hubungan partisipasi sinergi dari beberapa kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah,” kata Budi Gunawan. (*/tur)