KALTENG.CO-Kabar duka menyelimuti jagat hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2009, Antasari Azhar, dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu, 8 November 2025, di usianya yang ke-72 tahun.
Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh kuasa hukum sekaligus Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman.
“Betul, barusan konfirmasi ke teman-teman jaksa yang lain dan pengurus Masjid As-Syarif, memang akan dilaksanakan salat jenazah Pak Antasari ba’da Ashar,” ujar Boyamin kepada media.
Rencananya, salat jenazah akan diselenggarakan di Masjid As-Syarif, BSD, Tangerang Selatan, pada sore hari ini, sebelum jenazah dimakamkan. Kepergian sosok yang dikenal tegas dan berani ini meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk Pimpinan KPK yang menyebut Indonesia kehilangan pejuang antikorupsi yang tangguh.
📝 Profil Singkat Antasari Azhar: Jaksa Karier yang Melambung di KPK
Siapakah Antasari Azhar? Ia adalah salah satu figur paling menonjol dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia.
- Kelahiran: Pangkalpinang, Bangka Belitung, 18 Maret 1953.
- Pendidikan: Ia menyelesaikan pendidikan tingginya di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, lulus pada tahun 1981.
- Awal Karier: Sebelum menjadi Ketua KPK, Antasari adalah seorang jaksa karier yang meniti berbagai posisi penting. Jabatan yang pernah diembannya antara lain Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Direktur Penuntutan di Kejaksaan Agung, hingga Staf Ahli Jaksa Agung. Ketekunan dan ketegasannya di dunia kejaksaan menjadi modal kuat untuk karier selanjutnya.
🏛️ Puncak Kepemimpinan di Lembaga Antirasuah
Puncak karier Antasari Azhar terjadi saat ia terpilih sebagai Ketua KPK pada Desember 2007, menggantikan Taufiequrachman Ruki.
Di bawah kepemimpinan Antasari, KPK dikenal sangat agresif dan produktif. Lembaga antirasuah ini menjelma menjadi harapan publik dalam memerangi korupsi di Tanah Air.
Masa jabatannya ditandai dengan sejumlah gebrakan dan keberhasilan mengungkap kasus-kasus korupsi kakap, termasuk:
- Kasus suap alih fungsi hutan yang melibatkan anggota DPR.
- Kasus cek pelawat terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.
- Sejumlah Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang memperkuat citra KPK di mata masyarakat.
⚖️ Kasus Hukum dan Kontroversi yang Menghentikan Karier
Sayangnya, karier cemerlang Antasari harus terhenti secara dramatis dan penuh kontroversi. Pada tahun 2009, ia terseret dalam kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Kasus ini sontak menyita perhatian publik karena melibatkan figur penting di lembaga antikorupsi. Setelah melalui proses hukum, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 18 tahun penjara kepadanya.
Meskipun selalu menyatakan diri tidak bersalah dan menduga adanya rekayasa hukum di balik kasusnya, Antasari menjalani masa hukuman. Namun, perjuangannya tidak berhenti. Setelah menjalani sekitar tujuh tahun masa tahanan, pada tahun 2017 ia mendapatkan grasi dari Presiden Joko Widodo, yang mengurangi masa hukumannya dan memulihkan hak-haknya.
Mengenang Sang Pejuang Pemberantasan Korupsi
Terlepas dari kontroversi yang menyelimuti akhir kariernya, Antasari Azhar tetap dikenang sebagai figur cerdas dan pemberani yang memiliki komitmen kuat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Jejaknya sebagai jaksa yang tegas dan pemimpin KPK yang garang akan selalu menjadi bagian penting dari sejarah penegakan hukum di negeri ini.
Selamat jalan, Bapak Antasari Azhar. Semoga segala amal ibadah dan perjuangan beliau diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. (*/tur)




