BeritaHukum Dan KriminalKARAMAK DARAUPeristiwaUtama

Janda Anak Lima Korban KDRT Meninggal, Pelakunya Duda yang Baru Beberapa Bulan Menikahinya

KALTENG.COKematian Sulangsih (43) menyisakan kisah pilu. Janda anak lima), diduga kuat kerap mendapat penyiksaan dari SM (45) seorang duda yang baru beberapa bulan ini menikahinya.

Ibu rumah tangga asal Desa Ngabar, Kecamatan Jetis, itu di duga meninggal usai berkali-kali disiksa suaminya sendiri, SM (45). Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ini, disebut kerap di sundut dengan gelas panas hingga di tendang di bagian ulu hati.

https://kalteng.co

Rabu (22/6/2022) malam, Sulangsih dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Nganjuk. Kematian ibu lima anak itu membuat sanak-saudaranya tak terima.

Kamis (23/6/2022) pagi, jasad korban di bawa ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk diotopsi. Pihak keluarga meminta supaya kematian korban di usut polisi. Mereka yakin, penyiksaan yang di lakukan suami lah yang membuat korban meregang nyawa.

Mengalami Penyiksaan Selama Berbulan-Bulan

Kekerasan yang di alami itu membuat korban sakit. Sejak beberapa minggu terakhir, dia memang di rawat oleh Fiki, putri sulungnya yang tinggal di Nganjuk. Selain karena kesehatan yang memburuk, Sulangsih di boyong karena di kabarkan mengalami penyiksaan oleh SM. ”Sering di pukul, adik saya yang lebih tahu karena tinggal serumah,” kata Fajar, putra korban.

Sulangsih di sebut sudah mengalami penyiksaan selama berbulan-bulan. Musa, warga Desa Ngabar menuturkan, korban sering di pukul dan di tendang di bagian perut dan ulu hati. Selain itu, SM juga di duga melakukan sejumlah penyiksaan ke korban.

Seperti menyundutkan gelas kaca yang dipanasi ke bagian punggung, hingga menempelkan wajah korban ke baling-baling kipas angin. ”Tulang rusuknya sampai patah, dulu katanya juga sampai tidak bisa jalan,” ungkapnya.

Semenjak mengalami penyiksaan, lanjut Musa, kesehatan korban terus menurun. Dia yang dulunya sehat mulai tampak kurus. Menurut Musa, korban juga sempat di bawa berobat ke pengobatan alternatif oleh SM.

Namun, di mana tempat berobat itu sama sekali tidak di ketahui oleh tetangga maupun keluarga. ”Kalau cerita ke orang, katanya akan di bunuh,” imbuhnya.

Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa korban baru di ketahui minggu lalu. Saat itu, kakak korban melapor ke Bhabinkamtimbas setempat karena FP, 14, anak korban yang tinggal serumah sering di ancam akan di bunuh oleh SM. Dalam pertemuan itu, di sebut juga jika Sulangsih yang sudah di boyong ke Nganjuk kerap di aniaya.

Informasi yang di himpun, Sulangsih merupakan janda lima anak. Di rumahnya di Desa Ngabar itu, dia tinggal bersama tiga anaknya. Dua anak tertua, Fiki dan Fajar sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.

Masing-masing di Desa Mojosarirejo, Kecamatan Kemlagi dan di Nganjuk. Sekitar tujuh bulan lalu, Sulangsih menikah dengan SM, seorang duda asal Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button