BeritaPalangka RayaUtama

Jelang Ramadan, Warga Lakukan Tradisi Ziarah Kubur

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Jelang bulan Ramadan, ada kebiasaan unik yang lumrah di lakukan masyarakat Indonesia yakni ziarah kubur. Tradisi ini kerap di sebut nyekar menjadi cara bagi masyarakat mengenang dan mendoakan anggota keluarganya yang sudah tiada.

Mengunjungi pemakaman, sebenarnya tidak hanya di lakukan di Indonesia. Faktanya, hampir seluruh kebudayaan di dunia memiliki ritual dan kepercayaan menghormati keluarga yang telah meninggal di iringi pemanjatan doa dan kegiatan lainnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Tidak terkecuali di Palangka Raya, Tradisi nyekar sudah mulai di lakukan oleh masyarakat setempat beberapa hari sebelum menjalani ibadah Bulan Puasa. Tidak sedikit warga setempat memanfaatkan momen tersebut untuk menambah pendapatan keluarga.

Mulai dari menjual kembang rampai yang di jual dengan harga 5000 rupiah, hingga menawarkan jasa membersihkan makam dengan tarif seiklasnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Saat mengitari lokasi TPU Muslim km 2,5 Tjilik Riwut, Palangka Raya, awak Media Kalteng.co seketika terhenti menyaksikan salah satu penziarah menangisi makam putranya di ketahui bernama Yogiansyah Arifin Ngurah Rai.

Damayanti Sara menceritakan kronologi mengapa putra kesayangannya yang lahir pada 19 Mei 2003 silam tersebut meninggalkan dia dan suaminya saat memasuki usia 7 tahun.

“Saya dan suami sering mengunjungi makam untuk ziarah, tidak hanya menjelang ibadah Ramadhan. Kami mengunjungi makam, hanya untuk melepas kangen dengan mengirimkan doa. Untuk diketahui bersama, saat ziarah kubur harus mendoakan bukan meminta-minta atau pertolongan dari yang sudah tiada,” ucap Damayanti, Senin (12/4/2021).

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button