BeritaUtama

Kampung NU dan Ponpes Dibangun di Lahan Seluas 35 Ha

PALANGKA RAYA, Kalteng.co -Rencana pembangunan pondok pesantren (ponpes) yang digarap Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Palangka Raya mendapat apresiasi pengurus wilayah Kalteng. Bahkan keinginan untuk mendatangkan Rais Am NU KH Ma’ruf Amin pun disuarakan. Hal itu disampaikan Ketua PW NU Kalteng Wahyudie F Dirun saat menghadiri acara selamatan dimulainya pekerjaan penggarapan lahan Kampung NU dan ponpes di kawasan jalur Trans Kalimantan Palangka Raya-Buntok, Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Minggu (22/11).

“Kami akan fasilitasi melalui PBNU agar rencana pembangunan ponpes ini bisa langsung dilakukan Rais Am,” ujar Wahyudie.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dia menyatakan, pembangunan pondok pesantren di kawasan tersebut sangat strategis karena berada di jalur yang menghubungkan sejumlah kabupaten di Kalteng. Bukan hanya itu, ia juga menyatakan dukungan agar seluruh PCNU ikut berkontribusi untuk pembangunan pesantren.

Pondok pesantren NU yang akan dibangun berada di lahan wakaf H Muhammad Junaidi Siregar seluas 20 hektare (ha). Selain untuk pendidikan, ponpes ini juga dicanangkan sebagai kawasan pelatihan wirausaha bagi santri untuk program agrobisnis, peternakan, dan perikanan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Sebagai pendukung, di lokasi juga dibuka lahan seluas 15 hektare yang disebut sebagai Kampung NU. Dengan begitu, total luas yang digarap mencapai 35 hektare.

Rencana pembangunan pondok pesantren NU ini mendapat sambutan baik dari warga setempat. Salah satunya Uri, seorang tokoh agama di Desa Humbang Raya.

Ia menyebut, selama ini banyak warga setempat yang harus menyekolahkan anaknya ke luar daerah seperti Kota Palangka Raya, karena di daerah tersebut belum ada sekolah setingkat SLTA.

Meski jarak ke ibu kota Kalteng hanya berkisar satu jam dari lokasi, kondisi itu cukup berat dirasakan masyarakat setempat.

“Jika ada pondok pesantren di daerah ini, tentu akan lebih memudahkan bagi kami untuk menyekolahkan anak, terutama memperdalam ilmu agama,” kata Uri. 

Pembukaan lahan 20 hektare untuk Kampung NU dan ponpes ini diperkirakan membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Pekerjaan meliputi pembersihan lahan, pembuatan badan jalan, dan parit untuk pengeringan.“Meski ini berada di wilayah Kabupaten Kapuas, pada dasarnya pembangunan ponpes sangat kami dukung. Kami juga akan bantu dalam proses perizinan,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya Dr Muhammad Farichin yang hadir juga pada kesempatan itu. (bud/ce/ala)

Related Articles

Back to top button