PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rini Fortina, SKM.,M.Kes menilai, meningkatnya angka orang terkonfirmasi Covid-19 belakangan terakhir di beberapa wilayah Kalteng, karenakan sejumlah faktor.
Disebutkan Rini, diantaranya seperti kurang disiplinnya di dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), pelaku perjalanan, transmisi lokal di mana 1 kasus menulari 2-3 orang dan terus berlanjut dengan kelipatannya.
“Ditambah lagi dengan adanya jenis Covid-19 varian delta. Dimana virus yang diketahui lebih cepat di dalam penularan dan bermutasi ini sudah mulai menyebar hampir di seluruh wilayah Kalteng,” jelasnya kepada Kalteng.co, Kamis (29/7/2021).
Covid-19, lanjutnya, merupakan penyakit yang menyerang sistem saluran pernapasan. Virus ini tidak hanya menyerang lansia dan orang dewasa saja, anak-anak bahkan balita pun sangat rentan terinfeksi.
“Kasus untuk anak-anak saat ini semakin bertambah jumlahnya, bahkan ada anak positif Covid-19, usianya masih di bawah 1 tahun. Dari 2 bulan sebelumnya, sudah kami sampaikan dan ingatkan, anak-anak di bawah 10 tahun, sebaiknya tidak di bawa keluar rumah tanpa di bekali pengaman. Namun kenyataannya, masih saja ada orang tua yang membawa keluar anaknya nongkrong di warung makan tanpa di bekali pengaman,”ucap Rini Fortina.
Sedikit di paparkannya data lampiran klaster penularan Covid-19 mingguan Kota Palangka Raya, tanggal 19 – 25 Juli 2021.
Kluster penularan, Dalam Tracking – jumlah 51 (8,9%), Perjalanan Luar Kota – jumlah 21 (3,7%), Transmisi Lokal – jumlah 499 (87,4%). Total jumlah 571 (100%).
“Untuk Range Usia, 0-1 th – jumlah 6 (1,1%), 2-10 th – jumlah 38 (6,7%), 11-20 th – jumlah 56 (9,8%), 21-30 th – jumlah 102 (17,9%), 31-40 th – jumlah 118 (20,7%), 41-50 th – jumlah 95 (16,6%), 51-60 th – jumlah 85 (14,9%), 61-70 th – jumlah 56 (9,8%), diatas 70 th – jumlah 15 (2,6%). Total jumlah 571 (100%),” sebut Rini Fortina.
Selebihnya ia kembali mengingatkan, apapun alasannya di tengah penyebaran virus corona yang semakin masif ini, anak-anak sebaiknya tidak dibawa keluar, terkecuali sifatnya urgensi.
“Jika anak sakit, lekas di bawa ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat untuk mengetahui penyebabnya, dengan begitu tenaga medis dapat memberikan penanganan dengan cepat,” tutupnya. (pra)