KALTENG.CO-Kecerdasan Buatan (AI) telah merambah hampir setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari rekomendasi film di platform streaming hingga mobil self-driving, AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat modern. Namun, di balik kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan, muncul kekhawatiran akan potensi bahaya yang mengintai.
Menurut Michael Wade, Director Global Center for Digital Business Transformation IMD, sekaligus Director of the TONOMUS Global Center for Digital and AI Transformation terdapat empat fase risiko AGI yang tidak terkendali, yakni risiko rendah, sedang, tinggi, dan kritis. Saat ini, dunia mulai memasuki fase risiko tinggi.
“Perkembangan AGI saat ini kita sedang beralih dari fase risiko sedang ke risiko tinggi. Ketika perkembagan AGI menjadi kritis dan tidak terkendali, hal itu akan menjadi musibah bagi umat manusia. Risikonya serius, tetapi belum terlambat untuk bertindak,” jelas Wade melalui laporan resminya.
Menurutnya, regulasi yang efektif dan terpadu bisa membatasi risiko terburuk perkembangan teknologi ini tanpa mengurangi manfaatnya. “Untuk itu, kami menyerukan kepada para pelaku internasional dan perusahaan teknologi raksasa untuk melakukan pencegahan demi kebaikan kita semua,” tegasnya.
AI di Sekitar Kita
Tanpa kita sadari, AI telah menjadi asisten pribadi kita. Fitur pencarian di mesin pencari, filter pada aplikasi edit foto, hingga chatbot yang merespons pertanyaan kita, semuanya didukung oleh teknologi AI. Bahkan, jaringan sosial yang kita gunakan setiap hari memanfaatkan algoritma AI untuk menyajikan konten yang relevan dengan minat kita.
AGI: Kecerdasan Buatan yang Super Cerdas
Salah satu bentuk AI yang paling mengkhawatirkan adalah Kecerdasan Buatan Umum (AGI). AGI adalah sistem AI yang memiliki kemampuan kognitif setara atau bahkan melebihi manusia. AGI dapat belajar, beradaptasi, dan menyelesaikan masalah secara mandiri tanpa perlu pemrograman ulang.
Ancaman AGI
Potensi bahaya AGI sangatlah besar. Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain:
- Hilangnya pekerjaan: AGI dapat mengotomatiskan banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia, sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
- Diskriminasi: Algoritma AI yang bias dapat memperkuat ketidaksetaraan dan diskriminasi.
- Ancaman keamanan: AGI dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti menyebarkan informasi palsu atau mengendalikan sistem kritis.
- Kehilangan kendali: Jika AGI menjadi terlalu cerdas dan kompleks, manusia mungkin kesulitan untuk mengendalikannya.
Jam Keamanan AI: Sebuah Peringatan
Untuk mengantisipasi risiko yang ditimbulkan oleh AGI, para ahli telah mengembangkan “Jam Keamanan AI”. Jam ini berfungsi sebagai indikator seberapa dekat kita dengan pengembangan AGI yang tidak terkendali. Semakin dekat jarum jam mendekati tengah malam, semakin tinggi risiko yang dihadapi.