NANGA BULIK, Kalteng.co-Pemerintah Kabupaten Lamandau menggelar pasar murah, yang di pusatkan di Kantor Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau.
Kegiatan Operasi Pasar ini diselenggarakan serentak diseluruh Kabupaten dan Kota se-Kalimantan Tengah, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, secara virtual.
Tidak terkecuali di Kabupaten Lamandau Kegiatan dibuka oleh Bupati Lamandau, dengan disaksikan unsur Forkopimda DPRD dan jajaran pejabat pemerintah di lingkungan Pemkab, Minggu (18/9/2022).
Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, program ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat sinergitas di pusat dan daerah dalam rangka untuk mengendalikan inflasi di daerah, serta menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.
“Kegiatan pasar murah ini langsung digagas oleh Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran. Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan dapat mengendalikan inflasi di Kalteng pasca kenaikan harga BBM. Pasar murah ini juga diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat,” ujar Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, disela-sela kegiatannya saat membuka pasar murah di halaman Kantor Kelurahan Nanga Bulik, Minggu (18/9/2022).
Seperti diketahui, tingginya harga pangan dunia memicu inflasi tinggi di beberapa negara dan berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79 persen (YoY), dan angka ini masih jauh berada di atas angka inflasi nasional sebesar 4,94% (yoy).
Bupati menambahkan, keberadaan pasar murah ini merupakan pasar penyeimbang dan diharapkan dapat membantu harga kebutuhan bahan pokok di pasaran menjadi lebih stabil, yang pada akhirnya dapat menurunkan inflasi di daerah.
“Harapan kita pasar murah ini mampu menjaga stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) di pasaran dan menekan laju inflasi daerah,” jelasnya.
Bupati meneruskan, total ada sebanyak 100 paket sembako yang disiapkan pada pasar murah ini, diamana setiap paketnya berisi Beras 5 kg, gula 2 kg dan minyak goreng 1 liter senilai Rp 119 ribu, dan hanya dijual seharga Rp 50 ribu kepada masyarakat.
Bupati menjelaskan, inflasi saat ini terjadi hampir disemua daerah, salah satu penyebabnya adalah kenaikan BBM. Saat ini beberapa barang penyebab inflasi diantaranya adalah telur, ayam, ikan sungai, beras dan lainnya.
“Sesuai arahan gubernur, kita diminta mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan di kabupaten masing-masing dan itu sudah kita alokasikan baik dalam APBD murni maupun APBD perubahan,” pungkasnya. (lan)