BeritaKAWAT DUNIAPOLITIKA

Ketegangan di Timur Tengah Memuncak! Iran Balas Serangan AS, Rudal Hantam Pangkalan Qatar

KALTENG.CO-Situasi di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar pada Senin (23/6/2025).

Serangan ini merupakan balasan langsung atas serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid

Sebanyak 14 rudal balistik jarak pendek dan menengah dilaporkan diluncurkan dari wilayah Iran. Targetnya adalah Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang merupakan pusat militer utama AS di Teluk. Meskipun serangan tersebut menimbulkan kehebohan, laporan awal menyebutkan tidak ada korban jiwa. Salah satu rudal dilaporkan hanya menghantam sebuah bangunan di dekat pangkalan, tanpa menimbulkan kerusakan infrastruktur vital.

Otoritas Qatar segera mengaktifkan sistem pertahanan udara mereka dan berhasil mencegat sebagian besar proyektil. Sumber militer AS yang dikutip Axios juga mengonfirmasi bahwa tidak ada korban atau kerusakan signifikan.

Namun, insiden ini memicu peringatan bahaya dan penutupan ruang udara di beberapa negara tetangga seperti Irak, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, menandakan tingkat ketegangan yang mengancam kawasan secara lebih luas.

Pesan Tegas Ayatollah Ali Khamenei: “Kami Tidak Akan Menyerah”

Beberapa jam setelah serangan rudal, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, semakin memanaskan suasana. Ia memposting gambar bendera Amerika Serikat yang terbakar di platform X (sebelumnya Twitter), disertai pesan tegas: “Kami tidak akan menyerah pada agresi siapa pun. Ini adalah logika bangsa Iran.

Pernyataan ini memperkuat posisi Iran yang dikenal tidak gentar menghadapi tekanan militer dari Barat, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya.

Dewan Keamanan Nasional Iran menyatakan bahwa serangan ke Qatar dilakukan secara terkalkulasi. Jumlah rudal yang diluncurkan diklaim setara dengan jumlah bom yang dijatuhkan AS saat menyerang fasilitas nuklir Iran, sebagai bentuk “pembalasan yang berimbang.”

Teheran juga menegaskan bahwa serangan itu sengaja diarahkan ke wilayah non-permukiman dan tidak membahayakan warga sipil atau infrastruktur sipil Qatar. “Kami menghormati Qatar sebagai negara sahabat. Serangan ini ditujukan hanya kepada kekuatan agresor,” demikian pernyataan resmi Iran.

Respons Donald Trump yang Terukur dan Upaya Mengakhiri Konflik

Menariknya, respons Presiden AS Donald Trump terhadap serangan ini relatif tenang. Dalam pernyataannya, ia mengucapkan terima kasih atas “pemberitahuan awal” dari Iran dan menyebut serangan tersebut sebagai “sangat lemah.” Namun, ia juga mengingatkan bahwa “setiap serangan balasan akan dijawab dengan kekuatan yang jauh lebih besar.”

Sumber dari Gedung Putih mengindikasikan bahwa Trump saat ini lebih fokus pada upaya mengakhiri konflik daripada memperluasnya. Ia bahkan berencana menyampaikan pesan damai ini secara langsung kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam waktu dekat.

“Kami ingin mencapai kesepakatan. Kami tidak menginginkan perang yang lebih besar,” ujar seorang pejabat senior AS.

Kekhawatiran Internasional Meningkat

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam serangan ke Al Udeid, kekhawatiran internasional meningkat tajam. Para analis memperingatkan bahwa jika eskalasi ini terus berlanjut, korban sipil maupun militer di kawasan bisa meningkat drastis, apalagi jika Israel turut melancarkan balasan atau memperluas serangan ke wilayah Iran.

Situasi di Timur Tengah tetap tegang, dengan dunia mengamati setiap langkah yang diambil oleh Iran dan Amerika Serikat. Akankah diplomasi berhasil meredakan ketegangan, ataukah eskalasi ini akan membawa kawasan ke jurang konflik yang lebih dalam? (*/tur)

Related Articles

Back to top button