Ketua TP PKK Kalteng: Perpustakaan Adalah Sahabat Keluarga untuk Menanamkan Budaya Literasi Sejak Dini
PALANGKA RAYA, Kalteng.co– Peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 14 September menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk semakin menyadari bahwa membaca bukan sekadar hobi, tetapi kebutuhan yang membentuk kualitas hidup. Perpustakaan, dalam hal ini, berperan sebagai sahabat keluarga sekaligus pusat pembelajaran yang menumbuhkan generasi cerdas dan berkarakter.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah, Hj. Aisyah Thisia Agustiar Sabran, menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional 2025. Ia mengajak seluruh masyarakat, terutama kaum ibu, untuk menjadikan perpustakaan sebagai bagian dari pendidikan keluarga.
“Selamat memperingati Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional 14 September 2025. Perpustakaan adalah rumah ilmu dan sumber inspirasi. Sebagai seorang ibu dan juga bagian dari TP PKK, saya percaya bahwa menumbuhkan budaya literasi harus dimulai dari keluarga, dari rumah kita masing-masing,” ucap Aisyah di Palangka Raya, Minggu (14/9/2025).
Ia menegaskan, peran orang tua, khususnya ibu, sangat penting dalam menanamkan kebiasaan membaca kepada anak-anak. Perpustakaan dapat menjadi tempat rekreasi edukatif keluarga, di mana orang tua dan anak bersama-sama menemukan ilmu dan pengalaman baru.
TP PKK Kalteng Sangat Mendukung Gerakan Literasi
“Jika anak-anak sejak dini sudah akrab dengan buku dan perpustakaan, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berwawasan luas, serta memiliki kepercayaan diri yang kuat. Inilah yang kita harapkan untuk mencetak generasi emas Indonesia,” tambahnya.
Lebih jauh, Aisyah juga menekankan pentingnya modernisasi perpustakaan agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Perpustakaan digital dengan koleksi buku elektronik, aplikasi membaca, dan akses online harus terus diperluas agar bisa menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Kalimantan Tengah.
“TP PKK Kalteng sangat mendukung gerakan literasi, karena kami percaya bahwa perempuan, terutama ibu, memiliki peran besar dalam mengarahkan keluarga untuk rajin membaca. Dengan adanya perpustakaan yang ramah anak, ramah keluarga, dan berbasis digital, maka literasi akan semakin mudah berkembang,” jelasnya.
Ia berharap, Hari Kunjungan Perpustakaan Nasional tahun ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali budaya membaca di tengah keluarga.
“Perpustakaan bukan hanya milik sekolah atau kampus, tetapi milik kita semua. Mari kita jadikan kunjungan ke perpustakaan sebagai gaya hidup keluarga modern, agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi literat yang siap bersaing di tingkat global,” tutup Hj. Aisyah Thisia Agustiar Sabran. (pra)
EDITOR: TOPAN




