BeritaHukum Dan KriminalPeristiwa

King Cobra Sepanjang 1,5 Meter Nyasar ke Rumah Warga Karanggan, Ternyata Ini yang Dicari

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – King Cobra 1,5 meter mengejutkan warga Jalan Karanggan. Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya seger meluncur ke lokasi setelah mendapat laporan tersebut.

Ular yang terkenal dengan racunnya yang mematikan tersebut ditemukan berada di bawah rumah panggung milik warga di Jalan Karanggan, Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut, Senin (19/9/2022) malam.

Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan, Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sucipto mengatakan, awal pemilik rumah mendengar seperti ada suara seseorang yang tengah mendengkur.

“Ketika itu dikira anaknya yang tidur dan mendengkur. Namun pada saat dicek, ternyata anaknya tidak ada yang tengah tidur, pemilik rumah inikembali mencurigai suara dengkuran tersebut,” katanya, pada saat dikonfirmasi, Selasa (20/9/2022).

Lanjutnya, pemilik rumah saat itu sempat memeriksa keadaan di kolong rumahnya yang merupakan bangunan panggung. Ia terkejut saat ular dengan nama latin Ophiophagus hannah, dengan posisi telah siap menyerang dari kolong rumah.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Kemudian pemilik rumah dengan cepat memanggil kami dan kami lakukan penanganan,” ucapnya.

Tak butuh waktu lama, dengan menurunkan sebanyak enam anggota, pihaknya berhasil mengevakuasi ular king cobra dengan panjamg sekitar 1,5 meter tersebut. Diduga adanya keberadaan hewan melata itu akibat banyaknya tikus yang merupakan mangsanya di bawa rumah itu.

“Jadi memang di pondasi rumah warga ini, terdapat ruang yang menjadi tempat sembunyi tikus. Nah, ular itu ternyata mengincar tikus di rumah warga untuk dimangsa,” bebernya.

Kemudian, ukar tersebut dievakuasi untuk nantinya dilepasliarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga.

“Memang kalau di wilayah perumahan setempat, masih terdapat hutan yang lebat. Itu kemungkinan masih terdapat ular-ular lainnya. Jadi warga harus selalu waspada,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button