BeritaNASIONAL

Klarifikasi Tina Astari: Surat Pendampingan KBRI Fiktif? Ini Kronologi Perjalanan Pribadinya ke Eropa

KALTENG.CO-Tina Astari, istri Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman, akhirnya memberikan klarifikasi resmi terkait polemik perjalanannya ke Eropa yang belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.

Kontroversi ini mencuat setelah beredarnya surat berkop Kementerian UMKM yang meminta pendampingan untuk perjalanannya kepada KBRI dan Konsulat Jenderal di beberapa negara Eropa.

Agustina Hastarini, atau yang akrab disapa Tina Astari, mengungkapkan bahwa ia baru bisa memberikan penjelasan setelah berita tersebut beredar luas. Melalui akun Instagram pribadinya, pada Minggu (6/7), ia mengakui perjalanan ke Eropa tersebut benar adanya. Namun, ia dengan tegas menyatakan bahwa seluruh biaya perjalanan ditanggung secara pribadi dan sama sekali tidak menggunakan anggaran negara.

Misi Budaya Putri dan Biaya Pribadi

Tina Astari menjelaskan bahwa tujuan perjalanannya adalah untuk mendampingi putrinya yang berusia 12 tahun. Putrinya berpartisipasi dalam festival Misi Budaya Euro Folk 2025 bersama tim sekolahnya, mewakili Indonesia.

“Mohon maaf jika saya baru bisa memberikan klarifikasi atas berita yang beredar 3 hari ini di media sosial. Benar adanya saya melakukan perjalanan ke Eropa, namun perjalanan tersebut dalam rangka menemani putri saya yang masih berusia 12 tahun untuk mengikuti festival Misi Budaya Euro Folk 2025 bersama tim sekolahnya untuk mewakili Indonesia,” tulis Tina Astari.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh kebutuhan selama perjalanan, mulai dari penginapan, transportasi, hingga konsumsi, telah dipersiapkan dan dibayar dari dana pribadi sejak jauh hari. Tina Astari bahkan telah menyerahkan semua bukti pembayaran kepada suaminya untuk keperluan pertanggungjawaban publik.

“Dalam perjalanan ini sudah saya persiapkan sejak bulan Mei untuk kebutuhan saya seperti hotel, kendaraan saya selama di sini juga makan… dan semua SAYA BAYAR DENGAN UANG SAYA PRIBADI dari rekening pribadi saya,” tegasnya.

Bukti Pembayaran Diserahkan ke KPK

Untuk lebih memperkuat klarifikasinya, Tina Astari mengungkapkan bahwa semua bukti pembayaran yang ia lakukan telah diberikan kepada suaminya. Bukti-bukti ini kemudian diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai bentuk pertanggungjawaban publik dari dirinya dan keluarga.

“Semua bukti pembayaran yang saya lakukan sudah saya berikan kepada suami saya dan diserahkan juga ke KPK dalam bentuk pertanggungan jawaban publik kami dan keluarga yang juga di hari kemarin, suami saya sudah melakukan klarifikasi dengan membawa bukti-bukti invoice pembayaran saya sejak bulan Mei,” jelas Tina Astari.

Ketidaktahuan Mengenai Surat Pendampingan KBRI

Salah satu poin penting dalam klarifikasi Tina Astari adalah mengenai surat permintaan pendampingan dari KBRI yang mencantumkan namanya. Ia dengan tegas menyatakan tidak mengetahui dan tidak pernah meminta pembuatan surat tersebut.

Ia juga menunjukkan adanya kejanggalan tanggal surat yang beredar. Menurutnya, surat tersebut baru dibuat pada tanggal 30 Juni 2025, sementara ia dan rombongan sekolah putrinya telah berangkat pada tanggal 29 Juni 2025. Hal ini mengindikasikan bahwa surat tersebut diterbitkan setelah keberangkatannya.

“Mengenai surat yang beredar yang mencantumkan nama saya untuk meminta pendampingan itu benar-benar saya TIDAK TAU MENAHU.. karena memang saya TIDAK PERNAH MEMINTA untuk dibuatkan surat seperti tersebut.. karena jika dilihat kembali surat tersebut baru dibuat pada tanggal 30 Juni 2025.. sementara saya bersama rombongan sekolah putri saya sudah melaksanakan keberangkatan pada tanggal 29 Juni 2025,” klaim Tina Astari.

Selama berada di Eropa, ia menambahkan bahwa tidak ada pendampingan dari pihak manapun selain dari rombongan sekolah, guru-guru pendamping, serta beberapa orang tua murid lainnya.

“Sejak saya sampai dan selama saya berada di sini tidak ada pendampingan dari pihak lain selain rombongan sekolah putri saya dan juga guru-guru pendamping serta beberapa orang tua murid yang ikut serta untuk mendampingi putra putrinya,” ujarnya.

Peran Ibu dan Penolakan Tuduhan Dana Publik

Tina Astari menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam perjalanan ini murni karena perannya sebagai seorang ibu yang ingin mendampingi anaknya. Ia ingin memastikan putrinya dapat membawa nama baik Indonesia di ajang budaya internasional.

“Demikian penjelasan yang bisa saya sampaikan.. Karena dalam perjalanan ini saya hanya seorang ibu yang punya tanggung jawab atas putrinya yang masih 12 tahun dan pertama kali melakukan perjalanan jauh untuk membawa nama harum Indonesia di festival budaya. Dan sama sekali SAYA TIDAK MENGGUNAKAN ANGGARAN NEGARA dan TIDAK MEMINTA FASILITAS DARI PIHAK MANAPUN,” pungkas Tina Astari, menolak keras tuduhan penggunaan dana publik.

Klarifikasi ini diharapkan dapat menjawab berbagai spekulasi dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat mengenai perjalanan Tina Astari ke Eropa. (*/tur)

Related Articles

Back to top button