BeritaLife StyleMETROPOLIS

Masa Depan Giorgio Armani di Tangan 3 Konglomerat Mewah, Siapa Pemenangnya?

KALTENG.CO-Dunia mode global tengah berada di persimpangan jalan setelah kepergian maestro busana asal Italia, Giorgio Armani, pada 4 September lalu.

Wasiatnya, yang dipublikasikan pada 12 September, bukan hanya mengungkap rencana masa depan perusahaannya, tetapi juga memicu spekulasi dan persaingan ketat di antara raksasa industri mode dunia.

Dalam dokumen wasiat yang ditulis pada April, Armani menunjuk tiga kandidat utama sebagai calon pembeli pilihannya: LVMH, EssilorLuxottica, dan L’Oréal. Keputusan ini menjadi sebuah titik balik bagi kelanjutan grup yang selama puluhan tahun identik dengan sosok sang pendiri itu sendiri.


Tiga Raksasa Industri Berebut Takhta Giorgio Armani

Dilansir dari CNA, wasiat tersebut menginstruksikan ahli warisnya, termasuk tangan kanan Armani, Leo Dell’Orco, untuk menjual 15 persen saham awal kepada salah satu dari tiga kandidat tersebut. Dalam rentang waktu lima tahun, porsi saham tambahan sebesar 30 hingga 54,9 persen akan dijual kepada pembeli yang sama.

Apabila kesepakatan tidak tercapai, opsi terakhir yang akan ditempuh adalah Penawaran Umum Perdana (IPO) melalui Giorgio Armani Foundation. Langkah ini menunjukkan niat kuat Armani untuk menjaga kesinambungan strategis, kohesi, dan stabilitas finansial perusahaan pasca-kepergiannya.

Dua dari tiga kandidat tersebut bukan nama asing bagi Giorgio Armani. L’Oréal telah menjadi mitra bisnis sejak 1988 melalui kerja sama lisensi parfum Acqua di Gio. Begitu pula dengan EssilorLuxottica, yang bertanggung jawab memproduksi dan mendistribusikan lini kacamata Armani. Kedekatan ini menjadikan mereka kandidat yang paling potensial.


Dilema di Balik Keputusan Armani

Meski memilih tiga konglomerat besar sebagai calon pembeli, Giorgio Armani pernah menyatakan kekhawatirannya. Dalam wawancara dengan Financial Times pada 2023, ia menegaskan, “Saya tidak ingin perusahaan ini dikuasai oleh konglomerasi besar yang membuat identitas Armani hilang.”

Pengakuan ini menunjukkan dilema yang dihadapi sang maestro antara mempertahankan warisan dan memastikan kelangsungan bisnisnya. Ia menyadari, setelah kepergiannya, identitas perusahaan akan mengalami perubahan.

Tiga kandidat teratas menanggapi wasiat ini dengan penuh hormat. Ketua dan CEO LVMH, Bernard Arnault, menyebut Armani sebagai “sang jenius.” Sementara itu, L’Oréal merasa “tersentuh dan terhormat,” dan EssilorLuxottica menyatakan “bangga atas pertimbangan Giorgio Armani terhadap grup kami.”

Tanggung jawab besar kini berada di tangan Leo Dell’Orco, yang mewarisi 30 persen saham dan 40 persen hak suara. Bersama anggota keluarga lainnya, ia akan menentukan masa depan grup melalui Giorgio Armani Foundation, termasuk penunjukan CEO baru, yang akan menjadi babak baru dalam sejarah salah satu rumah mode paling bergengsi di dunia ini. (*/tur)

Related Articles

Back to top button