Berita

Masyarakat Diminta Tak Pelihara Satwa Liar di Rumah

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Masyarakat diminta tak pelihara satwa liar di rumah. Pernyataan dikeluarkan usai kejadian adanya warga Jalan RTA Milono Palangka Raya yang diserang hewan yang telah dipeliharanya.

Hewan liar tentunya akan sangat membahayakan jika dipelihara. Oleh sebab itu, Insiden berdarah tersebut langsung mendapat sorotan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Sadtata Noor Adirahmata.

Sadtata mengungkapkan, jika memelihara satwa liar di rumah, dapat membahayakan bagi warga dan hewan liar tersebut. Pasalnya, naluri sifat agresif dari satwa liar tidak bisa hilang meski sudah dipelihara cukup lama.

“Ini terjadi karena perkembangannya tetap mewarisi sifat genetiknya sebagai satwa liar. Dalam situasi terancam satwa liar bisa menyerang meskipun itu pemiliknya yang telah merawatnya cukup lama,” katanya, Sabtu (29/4/2023).

Selain menyerang, satwa liar juga rentan membawa penyakit, seperti rabies, distemper, virus herpes, salmonella, polio, hingga tuberkulosis. Tidak hanya sejumlah penyakit, satwa liar juga menyimpan sejumlah parasit, seperti cacing usus dan protozoa.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Tentunya penyakit dan parasit ini apabila terjangkit ke manusia, akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” ucapnya.

Lanjutnya, memelihara satwa liar di rumah dapat membahayakan kelangsungan hidup satwa tersebut. Sebab, satwa liar memiliki kebutuhan perilaku, sosial, nutrisi, dan penanggulangan psikologis yang kompleks.

“Sementara di dalam kandang kebutuhan tersebut tidak bisa terpenuhi. Akibatnya, ancaman kematian yang lebih cepat pada satwa liar itu mungkin saja terjadi,” ujarnya.

Maka dari itu, dia menegaskan agar jangan sekali-kali membawa atau dengan sengaja memelihara satwa liar di rumah. Pasalnya akan banyak dampak bagi manusia dan satwa jika hal tersebut terjadi.

“Stop memelihara satwa liar ya, mereka (satwa liar, Red) akan lebih bahagia hidup di alam dan menjalankan fungsinya sebagai bagian dari keseimbangan ekosistem di alam,” pungkasnya. (oiq)

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Related Articles

Back to top button