BeritaOPINIPENDIDIKANUNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Merdeka Belajar Dalam Perspektif Filsafat Progresivisme Untuk Menjawab Tantangan Perubahan Zaman

Oleh : Zulfikar Adilla Sukarno, S.Pd

PENDIDIKAN merupakan sebuah proses yang berkaitan dengan kegiatan belajar dan mengajar, di dalamnya terdapat interaksi antara peserta didik dan guru, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan lingkungannya untuk menumbuh kembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik agar menjadi SDM yang unggul dan berkarakter dalam menjawab tantangan perkembangan zaman. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar dan mengajar, seiring dengan berkembangnya zaman, proses belajar dan mengajar pun seharusnya bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan zaman dengan segala bentuk perubahan yang dinamis.

Hal ini perlu dilaksanakan agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas tetap relevan untuk menjawab tantangan kemajuan zaman di abad-21, pernyataan ini sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Pasal 1 ayat 2 Tahun 2003 Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka dari itu diperlukan untuk mengembangkan Sistem Pendidikan Nasional dengan menggunakan konsep pendekatan progresivisme. Pendekatan progresivisme merupakan suatu aliran filsafat yang menginginkan adanya perubahan dalam proses pendidikan.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Pendekatan ini bertentangan dengan pembelajaran tradisional dimana di dalam prosesnya kegiatan pembelajaran berpusat pada guru, guru menjadi satu satunya sumber belajar bagi peserta didik, sehingga peserta didik dianggap sebagai obyek belajar yang pasif.

Aliran filsafat progresivisme ini dicetuskan oleh filsuf Amerika Serikat yaitu John Dewey, yang memberikan pandangan bahwa sekolah dengan pandangan progresivisme sebagai wujud protes terhadap pendidikan yang bersifat otoriter. Filsafat ini berpandangan nilai humanisme yang berlandaskan, pendidikan harus didorong atas kodrati dari dalam, perkembangan pribadi secara merdeka dan minat peserta didik (Vaughan, 2018). 

Dalam aliran progresivisme pelaksanaan pendidikan di sekolah harus mengutamakan peserta didik (student center), dimana guru hanya berperan  sebagai fasilitator, pembimbing dan pengarah pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk merubah praktik pendidikan yang selama ini terkesan otoriter menjadi lebih demokratis dan lebih memfasilitasi peserta didik dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Pendidikan yang berpusat pada peserta didik akan mendorong peserta didik untuk lebih berkembang dan mampu menghadapi perkembangan zaman yang semakin kompleks melalui berbagai macam kemampuan 4 C yaitu communicative, creative, collaborative dan critical thinking.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button