KALTENG.CO-Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy, memberikan pesan penting kepada para akademisi di lingkungan kampus Muhammadiyah.
Dalam sebuah acara di Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember, Muhadjir menekankan pentingnya untuk tidak cepat berpuas diri dan terus berinovasi demi mencapai target-target yang telah ditetapkan.
Pernyataan ini disampaikan Muhadjir dalam acara Resepsi Milad ke-44 dan Halal Bihalal yang digelar di Unmuh Jember. Menurutnya, usia 44 tahun bagi sebuah Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) masih tergolong muda.
Justru di usia yang relatif belia ini, semangat untuk terus maju dan kemampuan adaptasi institusi seperti Unmuh Jember masih sangat tinggi.
Rasa Belum Puas Sebagai Pemicu Prestasi
Lebih lanjut, Muhadjir Effendy menyampaikan pandangannya bahwa rasa ketidakpuasan terhadap pencapaian saat ini justru dapat menjadi pendorong untuk terus berprestasi.
“Kalau institusi kalau merasa belum punya prestasi yang membanggakan, dan belum meraih target yang diharapkan, itu berarti tanda-tanda yang baik,” tegasnya.
Sebaliknya, Muhadjir mengingatkan bahwa perasaan cepat puas dan merasa sudah berada di puncak justru menjadi ancaman bagi perkembangan sebuah institusi, termasuk PTMA. Kondisi seperti itu dianggap sebagai pertanda yang kurang baik bagi kemajuan di masa depan.
Rektor Tanpa Stres? Indikasi Kampus Mandek!
Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga menyampaikan selorohan yang mengandung makna mendalam.
Ia mengatakan bahwa jika ada rektor PTMA yang merasa kampusnya baik-baik saja dan tidak merasakan adanya tekanan atau stres dalam memimpin, maka hal itu justru menjadi indikasi bahwa institusi yang dipimpinnya berpotensi mengalami kemandekan dan tidak akan berkembang sesuai dengan tujuan awal.
“Karena memimpin PTMA seperti Unmuh Jember ini membutuhkan endurance yang tinggi dan juga fokus, dan juga terus menggali ide-ide baru, dan terpenting jangan takut resiko,” jelas Muhadjir.
Berani Ambil Risiko Kunci Kemajuan PTMA
Muhadjir Effendy menekankan bahwa kemajuan sebuah institusi, termasuk PTMA, hanya dapat diraih oleh mereka yang berani mengambil risiko.
Menurutnya, institusi yang terlalu sering bermain aman cenderung tidak akan mendapatkan hasil yang signifikan, atau bahkan tidak mendapatkan apa-apa sama sekali.
Pesan yang disampaikan Ketua PP Muhammadiyah ini menjadi motivasi penting bagi seluruh civitas akademika di lingkungan kampus Muhammadiyah untuk terus bergerak maju, berinovasi, dan tidak terlena dengan pencapaian yang sudah ada.
Semangat untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci utama bagi PTMA untuk mencapai target dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara. (*/tur)