BeritaNASIONALPalangka RayaUtama

Nama Penumpang Tak Sinkron

Sudah Tiga Kali Terlibat Lakalantas

Terpisah, Manajer Operasional DAMRI Palangka Raya Dion menanggapi terkait daftar nama-nama penumpang yang tak sesuai. Menurutnya, hal itu di karenakan pembelian dan pemesanan tiket oleh penumpang di loket DAMRI di lakukan saat bus sudah mendekati waktu keberangkatan. “Jadi hal itu di bolehkan untuk mempersingkat waktu,” terang Dion.

Terpenting, lanjutnya, ada pihak yang bertanggung jawab atas pembelian tiket tersebut. Pihak DAMRI memastikan nama penumpang  yang tercantum di pihak asuransi merupakan nama asli pemegang tiket bus tersebut.

AKP Rikky membeberkan kronologi kecelakaan yang terjadi Rabu (19/5) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu bus DAMRI berpelat KH 7604 AI, yang dalam catatan polisi sudah tiga kali ini terlibat lakalantas, berangkat dari Lamandau.

Sopir bernama Imran mengendalikan kemudi sampai Terminal Sampit. Kemudian di ganti oleh Mahmudin Noor hingga kejadian nahas itu. Saat kecelakaan, kondisi jalan basah.

Hujan turun dengan intensitas sedang. Sekitar 20 meter sebelum melintas di gorong-gorong jembatan, sopir sempat mengurangi kecepatan bus dengan melakukan pengereman. Namun saat pengereman itu, sang sopit tiba-tiba hilang kendali. Akhirnya bus menabrak beton pembatas jembatan dan masuk ke pengaringan di sisi kiri jalan.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Dugaan sementara kecelakaan akibat human error. Saat ini sopir masih berstatus saksi. Meski mengarah ke sopir, tapi kami akan gelar perkara terlebih dahulu,” kata AKP Rikky.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button