Nama Penumpang Tak Sinkron
Di duga Slang Rem Bocor
Sopir bus nahas tersebut, Mahmudin Noor, sempat memberikan keterangan kepada awak media. Pria berusia 32 tahun itu mengaku tidak dalam kondisi mengantuk. Saat memasuki wilayah Palangka Raya, ia beberapa kali memberhentikan bus untuk menurunkan penumpang dan barang. Terkait jumlah penumpang, ia mengaku dalam kondisi penuh. Ada 36 kursi. Bahkan ada dua orang yang berdiri.
Saat di tikungan lingkar luar Mahir Mahar, sempat berhenti sejenak melihat minibus nyungsep ke parit. Ia mengemudi dari Terminal Sampit. Kecepatan bus saat itu sekitar 60 kilometer per jam. Ketika mendekati gorong-gorong, ia mengurangi kecepatan bus dengan mengerem. Namun tiba-tiba bus oleng. “Saat bus ke kiri, saya coba melawan dengan memutar kemudi ke kanan, tapi enggak bisa. Ada saksinya, penumpang ibu-ibu di belakang dan samping,” kata pria yang mengaku sudah dua tahun bekerja di DAMRI.
Apakah ada gangguan kemudi, rem, atau ban? Bapak satu anak itu menyebut, ketika masih di wilayah Lamandau sempat terjadi kebocoran pada slang rem, tapi kecil saja. “Kata teman sopir saya, enggak apa-apa saja, aman,” ucapnya seraya menyebut usai kejadian ia berusaha keluar dari bagian depan bus melalui kaca yang pecah dan segera menolong para penumpang yang sempat terjebak di dalam air.
Berdasarkan pengamatan Kalteng Pos, para penumpang yang selamat dan dalam kondisi sehat di kumpulkan di ruangan khusus yang berada di Terminal WA Gara. Sebagian penumpang melanjutkan perjalanan dengan di fasilitasi pihak DAMRI, sedangkan sebagian lagi di jemput pihak keluarga.
Menurut Kepala Terminal WA Gara Fajar Qamaru, pihak terminal memberikan bantuan dan pelayanan semaksimal mungkin kepada para korban. Selain menyediakan tempat istirahat sementara bagi para penumpang, pihak terminal juga menyediakan bantuan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan.