Berita

Oil Bomb Dipasang, Kapal Diangkat
Paling Lama 14 Hari ke Depan

PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Jajaran Dharma Lautan Utama (DLU) terus melakukan upaya untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan. Hal ini Berkaitan dengan karamnya KM Satya Kencana III di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, belum lama ini.

Walaupun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi 11 kendaraan baik truk fuso, mobil pribadi dan sepeda motor masih berada di dalam kapal. Sedangkan satu truk fuso masuk ke lautan. Dan untuk mencegah terjadinya pencemaran laut, tim sudah melakukan berbagai upaya.

“Kami saat ini sedang melakukan upaya Oil Bomb mencegah terjadinya pencemaran BBM ke laut. Kami memasang pelampung sebagai garis batas disekitar badan kapal BBM yang ada didalam kapal ataupun kendaraan tidak meluas,” kata Direktur Operasi dan Usaha DLU Rahmatika Ardianto.

Menurutnya, saat ini pihaknya melakukan upaya tindakan melokalisir disekitar lokasi badan kapal.

Dan ini sudah menjadi aturan yang telah ditentukan apabila terjadi permasalahan seperti ini. berkaitan dengan Standar Operasi (SOP) bongkar muat kendaraan sudah sesuai. Dengan urutan bahwa begitu tiba kapal langsung sandar sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Setelah dipastikan aman baru menurunkan para penumpang serta dilanjutkan angkutan kendaraan. Dan kejadian ini memang untuk penyebabnya sendiri masih menunggu hasil penyelidikan dari KNKT Nasional.

Tetapi secara prosedural bahwa selama ini untuk melakukan upaya penurunan muatan baik penumpang ataupun kendaraan sudah sesuai.

Dengan kondisi kapal karam disekitar dermaga tentunya harus segera dilakukan upaya tindakan secepat mungkin. Salah satunya segera mengangkat bangkai kapal karena dikuatirkan menganggu pelayanan kapal lainnya yang akan bersandar.

“Kami targetkan nantinya kurang lebih selama 14 hari kapal yang karam sudah bisa dinaikkan atau dipindahkan. Kami sudah menunjuk tim ahlinya yang memang selama ini khusus menangani pengangkatan kapal secara profesional,” ujarnya.

Karena sebentar lagi memasuki Bulan November dan momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) kondisi disekitar lokasi kejadian sudah bersih dan tidak ada lagi sisa-sisa bekas kapal karam. Dan saat ini tim KNKT Nasional juga akan segera datang untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab karamnya kapal tersebut.

Pihaknya enggan mendahului hasil penyelidikan karena bukan ranahnya. Walaupun secara kasat mata terlihat karena posisi kapal miring akibat turunnya truk fuso dengan muatan berat yang membuat akhirnya kapal karam.(son)

Related Articles

Back to top button