Orang Kaya Baru vs Old Money: Antara Kesuksesan dan Stigma Sosial
KALTENG.CO-Istilah “orang kaya baru” atau sering disingkat OKB telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari.
Fenomena ini mengacu pada individu yang mengalami peningkatan kekayaan secara signifikan dalam waktu singkat, umumnya dalam satu generasi.
Meskipun kekayaan adalah tujuan yang banyak orang kejar, stigma sosial yang melekat pada istilah OKB seringkali mewarnai persepsi masyarakat.
Karakteristik Orang Kaya Baru
Secara umum, orang kaya baru memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dengan golongan kaya lainnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Konsumsi yang Menonjol: OKB cenderung menunjukkan kekayaan mereka melalui gaya hidup konsumtif. Pembelian barang-barang mewah, kendaraan mahal, dan properti eksklusif menjadi simbol status yang ingin mereka pamerkan.
- Kurangnya Etika: Beberapa OKB seringkali dianggap kurang memiliki etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap sombong, arogan, dan memandang rendah orang lain yang tidak se-kaya mereka adalah ciri khas yang sering dikaitkan dengan OKB.
- Kurangnya Pengalaman dalam Mengelola Kekayaan: Karena kekayaan yang diperoleh secara tiba-tiba, OKB seringkali belum memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola keuangan dengan bijak. Hal ini dapat menyebabkan mereka melakukan kesalahan investasi atau pengeluaran yang tidak perlu.
- Fokus pada Status Sosial: Bagi OKB, status sosial menjadi hal yang sangat penting. Mereka berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dan diterima dalam lingkaran sosial yang lebih tinggi.
Perbandingan dengan “Old Money”
Berbeda dengan OKB, “old money” merujuk pada individu yang mewarisi kekayaan dari generasi sebelumnya. Keluarga dengan “old money” cenderung lebih menghargai nilai-nilai tradisional, kesopanan, dan diskresi. Mereka lebih suka menunjukkan kekayaan mereka secara halus dan tidak mencolok.
