Menurutnya, di tengah pandemi ini, ada faktor kebosanan yang harus dipahami. Sebab saat ini anak-anak lebih banyak di rumah. Hal semacam ini, lanjutnya, bisa memicu stres yang bisa berdampak buruk pada anak, remaja maupun orang tua. “Oleh sebab itu melalui penyuluhan yang digagas oleh Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Katingan, orang tua baik ayah maupun ibu, bisa membagi peran dalam mengasuh anak,” ujarnya yang dalam penyuluhan ini sasarannya adalah istri ASN maupun THL.
Sekarang ini, lanjutnya, harus bisa memahami kebutuhan anak dan remaja. Ini supaya lingkungan keluarga kondusif, bagi tumbuh optimal anak remaja itu sendiri. “Jadi ini harus kita pahami,” tandasnya. (eri/en)
