KALTENG.CO – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menaruh perhatian terhadap materi khutbah yang disampaikan para khatib. Para khatib diharapkan tidak lagi menyinggung pihak lain dalam khutbahnya.
Materi khutbah kembali difokuskan supaya umat meningkatkan iman dan taqwa. Keterangan tersebut disampaikan secara langsung oleh Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) PBNU KH Ahmad Shodiq.
“Saya sampaikan soal khutbah yang moderat.
Khutbah yang tidak serang kanan-kiri,” katanya saat menjadi pembicara dalam Dialog Khatib Moderat DPP Wadah Shilaturrahmi Khatib Indonesia (Wasathi) pada Sabtu (21/8/2021). Dialog tersebut mengambil tema Menakar Potensi Ekstremisme di Tengah Wabah Covid-19.
Menurut Shodiq kecenderungan khatib yang menyerang pihak lain dalam materi khutbahnya kadang terkesan berlebihan. Sebab sampai menyinggung kelompok atau bahkan nama tertentu. Selain itu juga ada materi khutbah yang menyisipkan serangan kepada pemerintahan.
“Menurut kita khutbah seperti ini tidak baik. Khutbah yang menyerang, menjelekkan orang lain, bahkan sampai menyebut nama, ini kurang elok,” tuturnya. Shodiq mengatakan materi khutbah sebaiknya di fokuskan seruan memperkuat iman dan taqwa umat Islam.
Sebagai ormas keagamaan yang memiliki anggota sangat banyak, Shodiq mengatakan LDNU-PBNU terus melakukan pembinaan kepada para khatibnya. Pembinaan di lakukan mulai dengan memperkuat kepengurusan LDNU-PBNU di tingkat ranting atau desa dan kecamatan.
Dengan pembinaan tersebut, di harapkan pada khatib tidak sampai menyinggung bahkan mengejek pihak lain dalam materi khutbahnya. Upaya pembinaan ini cukup menantang.