ALL SPORTBeritaNASIONALSport

Dramatis! Persebaya Surabaya Curi Satu Poin di Kandang Borneo FC dengan 10 Pemain

KALTENG.CO-Persebaya Surabaya menunjukkan mental baja dan taktik jitu saat berhasil menahan imbang tuan rumah Borneo FC Samarinda dengan skor 1-1 dalam laga pekan ke-33 Liga 1 Indonesia 2024/2025.

Pertandingan sengit yang dihelat di Stadion Segiri, Samarinda, pada Minggu (18/5/2025) pukul 19.00 WIB ini diwarnai drama kartu merah dan dua penalti.

Hasil imbang ini menjadi poin krusial bagi Green Force yang harus bermain dengan sepuluh pemain di sepanjang babak kedua.

Sejak peluit babak pertama dibunyikan, tensi pertandingan langsung meninggi. Baik Borneo FC maupun Persebaya Surabaya bermain terbuka dan saling melancarkan serangan berbahaya.

Babak Pertama: Saling Jual Beli Serangan Tanpa Gol

Borneo FC mengambil inisiatif serangan di menit-menit awal. Peluang pertama datang dari Muhammad Sihran H Amarullah dan Matheus Antonio Souza dos Santos pada menit ke-11, namun belum mampu menembus rapatnya pertahanan Persebaya. Tekanan Pesut Mahakam terus berlanjut melalui percobaan dari Rosembergne da Silva dan Mariano Peralta Bauer di menit ke-21. Namun, kesigapan lini belakang Persebaya yang dikomandoi Ernando Ari Sutaryadi berhasil mematahkan setiap ancaman.

Perlahan tapi pasti, Persebaya Surabaya mulai keluar dari tekanan. Kombinasi serangan yang dibangun Bruno Moreira Soares dan Flavio Antônio da Silva pada menit ke-24 dan 25 sempat mengancam gawang tuan rumah. Beberapa tembakan tepat sasaran dilepaskan, namun belum membuahkan hasil.

Jelang akhir babak pertama, giliran Persebaya yang lebih banyak memberikan tekanan. Pergerakan lincah Dejan Tumbas dan Bruno Moreira terus merepotkan lini pertahanan Borneo FC. Meski demikian, hingga turun minum, skor tetap imbang tanpa gol 0-0.

Babak Kedua: Drama Penalti dan Kartu Merah Warnai Hasil Imbang

Memasuki babak kedua, Borneo FC langsung tampil lebih agresif. Tiga peluang beruntun tercipta melalui aksi Gabriel Furtado, Fajar Fathurrahman, dan Rivaldo Pakpahan di awal babak kedua. Namun, lagi-lagi, kokohnya pertahanan Persebaya dan ketangguhan Ernando Ari di bawah mistar gawang mampu mengamankan skor.

Petaka bagi Borneo FC justru datang di menit ke-60. Persebaya Surabaya mendapatkan hadiah penalti setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang. Bruno Moreira Soares tampil sebagai algojo dan dengan tenang mengeksekusi bola, membawa Persebaya unggul 1-0.

Unggul satu gol membuat kepercayaan diri pemain Persebaya meningkat. Mereka kembali melancarkan serangan melalui duet Bruno Moreira dan Francisco Rivera. Namun, Borneo FC tidak menyerah dan langsung merespons dengan memasukkan Stefano Lilipaly untuk menambah daya gedor serangan.

Tensi pertandingan semakin memanas di menit ke-66. Kiper andalan Persebaya Surabaya, Ernando Ari Sutaryadi, menerima kartu kuning. Empat menit berselang, nasib buruk menimpa Ernando. Ia kembali melakukan pelanggaran yang berbuah kartu merah, memaksa Persebaya Surabaya bermain dengan 10 pemain di sisa waktu pertandingan.

Untuk mengisi kekosongan di bawah mistar gawang, pelatih Persebaya menarik keluar Toni Firmansyah dan memasukkan kiper pengganti, Andhika Ramadhani.

Keuntungan jumlah pemain langsung dimanfaatkan Borneo FC. Di menit ke-76, tuan rumah mendapatkan hadiah penalti setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang Persebaya. Matheus Antonio Souza dos Santos yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Gol penyama kedudukan membakar semangat para pemain Borneo FC untuk membalikkan keadaan. Pelatih Borneo kembali melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Kenzo Nambu menggantikan Kei Hirose. Sementara itu, Persebaya Surabaya juga melakukan penyegaran di lini tengah dengan menarik keluar Dejan Tumbas dan memasukkan Mohammed Bassim.

Meskipun bermain dengan 10 orang, Persebaya Surabaya menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Beberapa kali Malik Risaldi mendapatkan peluang di menit-menit akhir, namun penyelesaian akhir yang kurang tenang gagal berbuah gol kemenangan.

Borneo FC juga terus menggempur pertahanan Persebaya di waktu tambahan. Stefano Lilipaly dan Mariano Peralta Bauer beberapa kali melepaskan tembakan ke arah gawang, namun Andhika Ramadhani tampil solid dan sigap menggantikan peran Ernando Ari.

Di masa injury time yang cukup panjang, kedua tim saling jual beli serangan dengan tempo tinggi. Francisco Rivera dan Flavio Antônio da Silva sempat memiliki peluang emas, namun tidak ada gol tambahan yang tercipta.

Hingga akhirnya, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan skor imbang 1-1. Hasil ini membuat Borneo FC gagal meraih poin penuh di kandang sendiri meski unggul jumlah pemain hampir sepanjang babak kedua.

Persebaya Raih Poin Berharga, Borneo FC Tertahan di Kandang

Persebaya Surabaya patut mendapatkan apresiasi tinggi atas semangat juang dan disiplin pertahanan yang mereka tunjukkan. Hasil imbang ini menjadi poin yang sangat berharga dalam upaya mereka untuk memperbaiki posisi di papan tengah klasemen Liga 1 menjelang akhir musim.

Di sisi lain, bagi Borneo FC, hasil imbang ini menjadi pelajaran berharga bahwa dominasi permainan tidak selalu menjamin kemenangan. Kegagalan dalam memaksimalkan peluang dan solidnya pertahanan Persebaya menjadi faktor utama kegagalan mereka meraih tiga poin di kandang.

Dengan hanya satu pertandingan tersisa di musim ini, kedua tim kini harus fokus penuh untuk meraih hasil terbaik. Pertandingan terakhir akan sangat menentukan posisi akhir mereka di klasemen Liga 1 Indonesia 2024/2025.

Laga penuh drama antara Borneo FC dan Persebaya Surabaya ini sekali lagi membuktikan betapa sengit dan tidak terduganya persaingan di Liga 1 Indonesia. Determinasi dan semangat juang mampu menutupi kekurangan jumlah pemain, seperti yang diperlihatkan oleh Persebaya Surabaya.

Meskipun tanpa kemenangan, Green Force pulang dengan kepala tegak, sementara Borneo FC harus segera melakukan evaluasi agar tidak kembali kehilangan poin di laga-laga krusial mendatang. (*/tur)

Related Articles

Back to top button