Pembunuh Sadis Sempat Tonton Olah TKP Polisi

KUALA KURUN, Kalteng.co – Maling pembunuh sadis korbannya rupanya sempat kembali ke lokasi kejadian. Noprianto (31) berupaya menonton dari kejauhan polisi sedang melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP). Seperti diketahui, pelaku membunuh Elwing Haga alias Indu Boris (60) di rumahnya di Desa Tumbang Ponyoi, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kamis (13/5/2021) dinihari. Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman melalui Kasat Reskrim AKP Afif Hasan mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap pelaku, terungkap kalau kasus ini adalah pencurian dengan kekerasan (curas). Kasat Reskrim menjelaskan, berawal dari pelaku yang sedang minum bersama sejumlah temannya tidak jauh dari rumah korban. Saat itu, Noprianto mengamati kediaman targetnya. Pada malam itu, pelaku beraksi mencongkel jendela rumah korban. "Saat dalam rumah, pelaku tidak menemukan barang berharga. Seketika itu juga korban terbangun," jelas Afif, Jumat (14/5/2021). Pelaku yang panik karena aksinya diketahui, lantas mencekik leher korban hingga terjatuh dan membacoknya. Korban sempat berontak minta tolong. Itu membuat Noprianto makin beringas menghabisi. Setelah itu, pelaku keluar rumah dan membuang pisau serta pakaiannya ke sungai dekat rumah korban untuk menghilangkan jejak. "Setelah menerima laporan, petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti termasuk sendal pelaku yang tertinggal," jelasnya. Setelah beberapa lama melakukan olah TKP, terang Kasat Reskrim, pelaku kembali ke lokasi, berbaur dengan warga lain menyaksikan pemeriksaan yang dilakukan petugas. Berkat kejelian petugas, pelaku berhasil terungkap dan diamankan saat pemeriksaan di lokasi kejadian. "Pemeriksaan mengarah pada pelaku yang ternyata sempat melihat proses olah TKP. Yang bersangkutan juga mengakui adalah pelaku kasus tersebut," sebutnya. Dia menyebutkan, hasil pemeriksaan tubuh korban ditemukan tujuh luka tusukan. Luka ini, berasal dari senjata tajam jenis badik yang digunakan pelaku. “Untuk pelaku diancam Pasla 365 ayat (3) KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara," pungkasnya. (nya)