BeritaUtama

Pemekaran Provinsi, Sugianto Sampaikan ke Jokowi

KUALA PEMBUANG, kalteng.co-Wacana pemekaran daerah baru kembali menggema dari Bumi Borneo. Salah satunya adalah pembentukan Provinsi Kotawaringin Raya. Meski pemerintah pusat masih melakukan penundaan sementara atau moratorium terhadap usulan pemekaran daerah baru ini, tapi semangat Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama bupati di lima kabupaten, kalangan legislatif, dan tokoh masyarakat memperjuangkan usulan tersebut menjadi angin segar, karena aspirasi masyarakat untuk pemekaran ini sudah muncul sejak 15 tahun lalu.


Keinginan masyarakat tersebut sudah mendekati kenyatakan. Bukti itu terlihat dari langkah Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang turun dan mengecek lokasi ibu kota pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya, tepatnya di Kecamatan Hanau, Kamis (7/1). Turut hadir Bupati Seruyan Yulhaidir, Bupati Sukamara Windu Subagio, Bupati Lamandau Hendra Lesmana, Wabup Kobar Ahmadi Riansyah, Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, Ketua DPRD Kalteng Wiyatno, dan Ketua Presidium Pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya Rahmat Nasution Hamka.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co


“Ahamdulillah hari ini diberikan keberkahan Allah dan semua dalam keadaan sehat. Tujuan kami datang ke sini untuk memastikan dan menyampaikan hiruk-pikuknya isu pemekaran provinsi,” ujar Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, kemarin.


Dia mengatakan, Kalteng itu luasnya 1,5 kali Pulau Jawa, dengan jumlah penduduk 2,7 juta yang tersebar di 1.434 desa, 136 kecamatan, dan 14 kabupaten/kota.
“Ketika saya jadi gubernur, saya merasakan wilayah Kalteng sangat luas. Perlu dibagi, dengan alasan anggaran tidak memungkinkan,” jelasnya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co


Sugianto menyampaikan, usulan pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya ini sudah menggema sejak 2006 lalu. Ia hanya meneruskan perjuangan pendahulu. “Kalau tidak salah masa reformasi ada inisiatif dari tokoh-tokoh daerah barat di lima kabupaten. Mereka membentuk Badan Persiapan Pemekaran Provinsi Kotawaringin (BP3K). Jadi bukan hal baru untuk pemekaran,” terangnya.


Suami Yulistra Ivo ini pun menerangkan alasan mengapa harus ada pemekaran wilayah. Pertama, supaya pelayanan birokrasi lebih cepat. Kedua, lebih efisien waktu. Ketiga, masyarakat bisa terlayani dengan baik. Menurutnya, terlalu luas wilayah yang harus dilayani kalau hanya mengandalkan satu orang gubernur untuk menjangkau 13 kabupaten dan 1 kota di Kalteng ini.


Sugianto Sabran juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan pemekaran daerah baru tersebut. Bahkan saat berada dalam satu helikopter bersama Presiden Joko Widodo ketika meninjau lokasi ibu kota negara pada 2019 lalu, Sugianto Sabran pernah membisiki atau menyampaikan secara langsung kepada presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut, terkait usulan pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya.


“Tidak ada alasan tidak bisa. Saya sudah berbicara kepada Pak Presiden. Ketika presiden kunjungan ke Kalteng, waktu peninjauan ibu kota negara, di dalam helicopter itu, presiden berbicara bahwa wilayah Kalteng ini luas. Saya katakan bahwa ada usulan pemekaran dan dibagi jadi tiga provinsi. Tapi karena masalah ekonomi, maka dibagi dua dahulu” terangnya.


Menurutnya, yang lebih mungkin bisa dimekarkan adalah Kotawaringin Raya karena telah siap secara ekonomi. Sementara pemekaran Barito Raya dinilai belum waktunya. “Saat itu, kata pak presiden, silakan aja pak gubernur. Sehingga yang semestinya bekerja, ya kita ini. Kita menyiapkan wadahnya dan sekrang sudah ada presidium daerah persiapan. Hari ini meninjau lahannya, ternyata sudah siap juga,” ungkapnya.


Sugianto mengaku sudah berkoordinasi dengan DPRD Kalteng supaya usulan pemekaran itu bisa diparipurnakan dan diajukan ke Kemendagri. Jika sudah siap nanti, gubernur akan mengajak beberapa tokoh dan bupati wilayah barat untuk menjumpai mendagri menyampaikan aspirasi pemekaran ini.


“Kapan perlu langsung ke presiden kalau butuh cepat, kita datang bersama Komisi II DPR RI. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita mau berusaha,” ucapnya.
Gubernur meminta agar mengedepankan pemikiran positif soal pemekaran ini. “Kita jangan berpikiran akan berkurang APBD daerah induk. Bapak ibu yakin dengan pembangunan food estate di daerah Kapuas dan Pulang Pisau serta daerah lainnya. Dengan rencana 1,4 juta hektare, Kalteng akan jadi provinsi kaya raya,” jelasnya.
Menurutnya, wilayah hulu hingga hilir Kalteng akan dibangun. Di wilayah tengah, akan ada pembangunan infrastuktur, pelabuhan, dan bandara. Termasuk bandara Pangkalan Bun. “Kita bisa membuka pariwisata baru. Dengan begitu orang-orang yang siap kerja dan produktif akan datang ke Kalteng. Itu salah satu dampak positif dari pemekaran ini,” terangnya.
Gubernur juga mengatakan, di titik lokasi ibu kota Provinsi Kotawaringin Raya akan dibangun pesanggerahan dan rumah sakit tipe B. “Pesanggerahan ini bisa digunakan untuk gubernur, bupati, atau anggota DPRD,” jelasnya.
Dia juga menekankan, tidak ada ganti rugi lahan untuk lahan yang disiapkan jadi ibu kota provinsi pemekaran. Pembebasan lahan juga tidak mengusir atau menggusur masyarakat. “Jadi dibentuk betul-betul dan dibuat blue print-nya. Kalau perlu juga mendatangkan orang Singapura untuk membuat blue print. Daerahnya harus kita tata,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Seruyan Yulhaidir mengaku senang menyambut Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di lokasi yang direncanakan jadi ibu kota pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya, tepatnya di Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan. Menurutnya, rencana pemekaran ini didukung oleh masyarakat. “Dengan keinginan bersama, baik dari masyarakat dan juga penelitian oleh presidium pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya, Kecamatan Hanau disepakati sebagai pusat ibu kota provinsi pemekaran nantinya,” ungkap Yulhaidir.
“Dengan ditetapkan rencana lokasi pemekaran maka menjadi atensi bagi pemkab wilayah barat untuk mengatur segala sesuatu demi tercapainya pemekaran Provinsi Kotawaringin Raya ke depanya,” tambahnya.
Yulhaidir juga berterima kasih kepada gubernur yang sudah memperhatikan Kabupaten Seruyan selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kalteng.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada gubernur yang memperhatikan pembangunan di Seruyan pada sektor pertanian, perikanan, bantuan rumah ibadah, dan lainnya. Kami merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan pembangunan dari provinsi di bawah kepemimpinan H Sugianto Sabran,” ungkapnya lagi. (ena/ala)


Related Articles

Back to top button