Covid-19 Varian Omicron Merebak, Salah Satu Gejalanya Kelelahan Ekstrem

KALTENG.CO – Pengetatan perbatasan di berlakukan di sejumlah negara menyusul merebaknya varian Omicron. Israel menjadi negara pertama yang langsung menutup diri. Covid-19 Varian Omicron merebak ke sejumlah Negara.
Mulai tengah malam kemarin (28/11/2021), warga asing di larang masuk negara tersebut. Kebijakan itu berlaku hingga 14 hari ke depan.
Untuk warga Israel yang pulang dari luar negeri, mereka harus di karantina tiga hari. Itu berlaku untuk yang sudah di vaksin. Yang belum di vaksin harus menjalani karantina tujuh hari. Pemerintah setempat menetapkan beberapa lokasi khusus untuk karantina.
Saat ini sudah ada satu kasus Omicron yang masuk negara tersebut. Pemerintah akan melakukan pengawasan dan pelacakan kepada sekitar 50 warga Afrika yang berada di Israel. Mereka di masukkan dalam daftar merah.
’’Kami mengibarkan bendera merah. Sebanyak 10 juta alat tes PCR akan di pesan untuk membendung varian yang sangat berbahaya ini,’’ ujar PM Israel Naftali Bennett seperti di kutip Agence France-Presse.
Negara-negara lain juga mengadopsi pengetatan turis yang masuk meski tidak seperti Israel. Terutama negara yang sudah kemasukan kasus Omicron.
13 Kasus Omicron Dari 61 Penumpang Pesawat
Australia misalnya, Sabtu (27/11/2021) ada dua turis dari wilayah Afrika yang terdeteksi positif Covid-19 varian Omicron. Mereka naik pesawat Qatar Airways via Doha menuju Sydney.
Sebanyak 12 penumpang dari Afrika di penerbangan yang sama di nyatakan negatif. Meski begitu, mereka tetap di karantina. Sekitar 260 penumpang dan kru pesawat juga di minta untuk isolasi.
Beberapa jam sebelum kasus pertama Omicron di Australia itu, pemerintah sudah menerapkan kebijakan pencegahan. Mereka melarang penerbangan dari sembilan negara Afrika masuk ke Australia selama 14 hari ke depan. Yaitu, dari Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik.
Penduduk negara lain non-Australia yang pernah pergi ke sembilan negara tersebut selama dua pekan terakhir juga di larang masuk selama 14 hari ke depan.
Di Belanda, kasusnya lebih banyak. Mereka mengidentifikasi 13 kasus Omicron dari 61 penumpang pesawat yang di karantina karena positif Covid-19. Mereka semua baru tiba di Bandara Schiphol, Amsterdam, dari Afrika Selatan.
Negara-negara anggota Uni Eropa (UE), Jepang, AS, Kanada, dan yang lainnya telah menutup pintunya untuk turis dari negara-negara Afrika. Pemerintah Afrika Selatan bahkan sempat mengeluh. Mereka sudah berbaik hati memberi tahu adanya varian baru.
Namun, alih-alih penghargaan, negaranya seperti mendapatkan hukuman. Hanya AS yang memuji transparansi Afsel. Itu mungkin bisa menjadi sindiran bagi Tiongkok yang selama ini tidak kooperatif terkait asal virus SARS-CoV-2.




