BeritaDPRD KATINGAN

Pemkab Katingan Targetkan Standar Kebun Raya Nasional: DPRD Dorong Penambahan Jenis Tanaman di Kebun Raya Katingan

KASONGAN, Kalteng.co-Sebagai salah satu aset potensial di bidang konservasi dan pariwisata, Kebun Raya Katingan menjadi perhatian serius bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan.

Anggota DPRD Kabupaten Katingan, H. Fahmi Fauzi, meminta Pemerintah Kabupaten Katingan untuk segera meningkatkan keragaman hayati di Kebun Raya Katingan.

Menurutnya, saat ini koleksi tanaman di kebun raya tersebut masih terlalu didominasi oleh tanaman buah-buahan, sehingga perlu penambahan jenis tanaman lain guna menyamai standar kebun raya pada umumnya di Indonesia.

Fungsi Utama Kebun Raya: Konservasi hingga Edukasi

Fahmi Fauzi, dalam pernyataannya kepada awak media pada Selasa (17/6/2025), menegaskan bahwa fungsi utama sebuah kebun raya adalah sebagai pusat konservasi, penelitian, pendidikan, dan wisata alam. Sebuah kebun raya idealnya menampilkan kekayaan flora dari berbagai jenis, tidak hanya terpaku pada satu kategori tanaman.

“Apabila hanya fokus pada satu jenis tanaman, seperti buah-buahan, maka esensi dan potensi edukasi kebun raya tersebut menjadi kurang optimal,” jelas Fahmi.

Ia berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah konkret untuk memperkaya koleksi tanaman di Kebun Raya Katingan. Penambahan variasi tanaman, mulai dari jenis endemik Kalimantan, tanaman obat, hingga koleksi tanaman langka, akan sangat mendongkrak nilai kebun raya ini.

“Inisiatif ini diharapkan dapat menjadikan Kebun Raya Katingan lebih menarik bagi masyarakat umum dan peneliti, sekaligus memperkuat perannya dalam pelestarian lingkungan,” tutur politisi Partai NasDem ini.

Potensi Edukasi dan Daya Saing Kebun Raya Katingan

Dengan keragaman hayati yang lebih luas, Kebun Raya Katingan berpotensi besar menjadi destinasi edukasi yang komprehensif. Ini tidak hanya bermanfaat bagi warga Katingan dalam memahami kekayaan alam lokal, tetapi juga menarik pengunjung dari luar daerah, baik untuk tujuan pendidikan maupun rekreasi.

Fahmi Fauzi bahkan menyarankan agar pengelola Kebun Raya Katingan dapat melakukan studi banding ke kebun raya lain di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan koleksi tanaman yang beragam. Studi banding semacam ini akan memberikan wawasan dan referensi berharga.

“Karena itu nantinya bisa menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Katingan dalam merancang masterplan pengembangan Kebun Raya Katingan ke depan, sehingga dapat bersaing dan memenuhi standar kebun raya nasional,” pungkasnya.

Langkah Konkret untuk Masa Depan Kebun Raya Katingan

Desakan dari DPRD ini harus menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Katingan untuk merumuskan strategi pengembangan Kebun Raya Katingan yang lebih holistik. Beberapa langkah konkret yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  1. Inventarisasi dan Analisis Koleksi: Melakukan evaluasi mendalam terhadap koleksi tanaman yang sudah ada dan mengidentifikasi jenis-jenis yang perlu ditambahkan.
  2. Kerja Sama dengan Lembaga Penelitian: Menjalin kemitraan dengan lembaga penelitian, universitas, atau kebun raya lain untuk program pertukaran dan konservasi tanaman.
  3. Pengembangan Zona Tematik: Membuat zona-zona khusus berdasarkan jenis tanaman (misalnya, hutan hujan tropis, taman herbal, koleksi anggrek, dll.) untuk meningkatkan daya tarik edukasi.
  4. Penyediaan Informasi Edukatif: Melengkapi setiap koleksi dengan papan informasi yang jelas dan menarik untuk pengunjung.
  5. Pengembangan Fasilitas Pendukung: Membangun fasilitas pendukung seperti pusat informasi, perpustakaan botani, atau jalur interpretasi alam untuk pengalaman pengunjung yang lebih baik.

Dengan visi yang jelas dan langkah-langkah strategis, Kebun Raya Katingan dapat bertransformasi menjadi pusat keanekaragaman hayati yang membanggakan, tidak hanya bagi Katingan tetapi juga bagi konservasi flora nasional.

Ini adalah investasi jangka panjang untuk pendidikan, penelitian, dan pelestarian lingkungan yang akan memberikan manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang. (eri)

Related Articles

Back to top button