BeritaUtama

Pemuda Harus Jadi Pelaku Pembangunan

PALANGKA RAYA,kalteng.co – Tahun 2020-2030, Indonesia akan memasuki bonus demografi. Diperkirakan penduduk usia produktif bangsa indonesia akan mencapai 70 pesen. Karena itu pemuda sebagai penduduk usia produktif itu harus menjadi pelaku pembangunan. Penegasan ini disampaikan oleh Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia, saat memberikan sambutan pada webinar Nasional dengan tema

“Pemuda Dalam Harmonisasi Lingkungan dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Pelaksanaan TPB/SDGs Dimasa Pandemi COVID-19”, Selasa (24/11/2020).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co


Adapun pembicara dalam webinar ini diantaranya Ir Helmi Basalamah MM (Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM, Kementrian Lingkungan Hidup RI), Nazir Foead (Kepala Badan Restorasi Gambut), Prof Medrilzam M PhD (Direktur Lingkungan Hidup BAPPENAS), Billy Mambrasar (Staf Khusus Presiden) juga Jamartin Sihite (CEO BOSF).


“Tidak hanya diharapkan menjadi target atau pun penerima manfaat, pemuda juga diharapkan dapat menjadi pelaku dalam pembangunan,” ujar Andrie yang merupakan ketua panitia Webinar ini.
Saat ini, pemuda menjadi kekuatan ekonomi dan tulang punggung negara. Karena itu pemuda memegang peran penting dalam pembangunan bangsa.
Mengacu kepada prinsip inklusivitas SDGs, bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal, maka pemuda menjadi bagian dalam target pencapaian SDGs.


Menurut Andrie, bonus demografi merupakan salah satu peluang emas dalam kemajuan Indonesia. Bonus demografi akan menjadi hadiah untuk Bangsa Indoensia jika sumber daya manusia berkualitas. Sebaliknya bonus demografi akan menjadi ancaman jika sumber daya manusia rendah.


Adanya pertumbuhan ekonomi bukan hanya tergantung pada kualitas sumber daya alam, tapi juga bergantung pada kualitas sumber daya manusia sebagai pengelola SDA yang ada.
Jika Bangsa Indoensia mempunyai SDM yang berkualitas, maka SDA yang dimiliki bangsa ini akan dikelola oleh putra dan putri dalam negeri, kekayaan alam akan dikelola oleh bangsa Indoensia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. (sma/k)

Related Articles

Back to top button