HATI-HATI : Tiga personel ERP berhasil mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah warga di Palangka Raya, beberapa waktu lalu. FOTO: ERP UNTUK KALTENG.COPALANGKA RAYA, Kalteng.co – Sejak awal Februari 2021 sampai hari ini, Tim Emergency Response Palangka Raya (ERP) setidaknya telah melakukan evakuasi ular sekitar empat kali.
Ancaman ular yang memasuki rumah cukup meresahkan bagi masyarakat awam. Terlebih saat ini, Palangka Raya tengah memasuki musim hujan ekstrim.
Bukan hanya penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) saja yang mesti diwaspadai. Tapi juga ancaman dari teror hewan reptil seperti ular yang dapat memasuki rumah kapan saja.
Ketua ERP, Jean Steve, mengungkapkan, perubahan iklim ekstrim ini terkhususnya menyikapi musim ular yang sudah seperkian kalinya masuk pemukiman warga. Masyarakat diimbau jangan panik dan tetap tenang.
“Ular pemalu jika bertemu manusia dan seakan menghindar. Jangan diusik apabila melihat hewan melata ini di areal pekarang rumah. Ketika diusik, ular bisa saja akan membuat perlawanan untuk menjaga diri. Segera hubungi tim Animal Rescue/Keeper ular untuk penanganan lebih lanjut,” katanya kepada Kalteng.co, Minggu (21/2/2021).
Maka dari itu, dia berbagi beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan masyarakat di rumah untuk meminimalisir terhadap ancaman kemunculan yang mendesis tersebut.
Pertama adalah membersihkan areal pekarangan dan perumahan. Jangan biarkan sampah atau benda menumpuk, sehingga membuat suasananya cocok untuk ular bersarang khususnya yang sifatnya lembab.
Kedua, yaitu mulai membasmi rantai makanan ular, seperti tikus dan hewan lain. Ular berpindah tempat dari lokasi habibat aslinya bisa saja karena persediaan makanannya menipis atau habis. Sehingga masuk pemukiman apalagi sumber makanan tersedia, maka si tempat itu ia akan bersarang.