Manager of Airport Operation And Servic Angkasa Pura II Hudaya Kusuma mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dan memohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
“Terkait penerbangan yang belum normal, kami melakukan beberapa treatment guna efisiensi beban listrik. Diantaranya dengan menghidupkan beberapa fasilitas AC tertentu saja (yang akan digunakan oleh pengguna jasa) dari 6 (enam) gate atau ruang boarding lounge yang tersedia,” katanya kepada Kalteng Pos.
Sebagai contoh, dijelaskannya, yaitu AC yang digunakan adalah ruang tunggu yang akan digunakan dan tercantum dalam boarding pass setiap penumpang yang menggunakan jasa penerbangan. Contoh penumpang garuda di gate 4, maka AC yang dihidupkan hanya pada gate 4 saja.
“Ada beberapa penumpang memang biasanya berada di luar gate yang sudah kami arahkan (sesuai boarding pass), sehingga mengeluhkan suhu ruangan yang panas. Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini,” ungkapnya.
Informasi tersebut, kata Hudaya, akan menjadi bahan evaluasi bagi Angkasa Pura selaku pengelolah Bandara Tjilik Riwit untuk selalu memberikan pelayanan terbaik.(nue/ens)
